Senin, 08 Januari 2018

SYARHIL QURAN : “ Remaja dan Pemuda sebagai Generasi Penerus Bangsa ”

Hadirin Yang Berbahagia ….
Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan  cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :
أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها
“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi  penerus bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema mengenai “ Remaja dan Pemuda sebagai Generasi Penerus Bangsa ”, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”

Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Imam Hafidz 'Imaduddin Abu Alfida Ibnu katsir dalam tafsir Alquranul 'Adhim menyebutkan bahwa menurut riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun berkenaan dengan seorang orang tua yang mewasiatkan kepada anaknya wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi dia. Maka Alah Swt. Memerintahkan kepadanya untuk merubah wasiatnya kepada ketakwaan kepada Allah dan kebaikan.
Hadirin, jika kita kaji lebih mendalam, ayat tersebut diawali dengan kalimat  واليخش, secara semantik :
الواو واوالعاطفة والام لام الآمر يخش فعل المضارع مجزوم بلام
Istinbatnya, واليخش adalah sighat amr, kaedah mengatakan :
الأصل في الأمر للوجوب
“pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban”
Menurut ayat diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia supaya tidak meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual, karna ini biasa menyebabkan kemunduran. Apabila generasi muda yang ada sekarang maupun yang akan datang mempunyai kelemahan dalam hal-hal tersebut. Maka bisa dipastikan mereka mudah terhanyut dalam gelombang bencana kemerosotan moral yang disebabkan oleh pergaulan yang semakin bebas serta penyalahgunaan media, karna modal utama mereka dalam membentengi diri dari bencana tersebut adalah tingkat intelektualitas serta pemahaman manfaat dan mudharat dari sebuah pergaulan dan media sehingga hal ini biasa memudahkan remaja dan pemuda dalam proses filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas dari taqlid buta alias terbebas dari budaya ikut-ikutan.Oleh karena itu wajib bagi kami, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin…. dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab سبان اليوم رجال الغد The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut dengan redaksi :
نحن نقص عليك يا محمد خبرهم العجيب على وجه الصدق بلا زيادة ولا نقصان
“yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja dan berkerja. Jika sikap ini yang diaplikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana  Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan إعملوا ماشئتمberkerjalah sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang.
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemuda  merupakan penerus estafet perjuangan bangsanya maka soyogyanya pemuda harus memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa, Bangsa dan Agam. Hal ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama sapaya tidak  meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual.

Hadirin Yang Berbahagia,
Hidup Sendiri tanpa seorang Kekasih
Cukup sekian dan Terimakasih.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...