Masa
muda merupakan masa yang penuh dengan harapan,
penuh dengan cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang
sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat,
berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit
wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih
banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan
para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab
terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai
dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara,
penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa
al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :
أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها
“Sesungguihnya
pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat
kehidupan umat”
Mengingat
betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka
pada kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema mengenai “ Remaja
dan Pemuda sebagai Generasi Penerus Bangsa ”, dengan landasan al-Qur’an
surat an-Nisa ayat : 9
وَلْيَخْشَ
الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ
فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya : “Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
Hadirin
Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Imam Hafidz
'Imaduddin Abu Alfida Ibnu katsir dalam tafsir Alquranul 'Adhim menyebutkan
bahwa menurut riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun berkenaan dengan seorang orang
tua yang mewasiatkan kepada anaknya wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi
dia. Maka Alah Swt. Memerintahkan kepadanya untuk merubah wasiatnya kepada
ketakwaan kepada Allah dan kebaikan.
Hadirin, jika
kita kaji lebih mendalam, ayat tersebut diawali dengan kalimat واليخش,
secara semantik :
الواو واوالعاطفة والام لام الآمر يخش فعل المضارع مجزوم بلام
Istinbatnya, واليخش adalah
sighat amr, kaedah mengatakan :
الأصل في الأمر للوجوب
“pada dasanya
setiap perintah menunjukkan kewajiban”
Menurut ayat
diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia supaya tidak meninggalkan
generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual, karna ini
biasa menyebabkan kemunduran. Apabila generasi muda yang ada sekarang maupun
yang akan datang mempunyai kelemahan dalam hal-hal tersebut. Maka bisa
dipastikan mereka mudah terhanyut dalam gelombang bencana kemerosotan moral
yang disebabkan oleh pergaulan yang semakin bebas serta penyalahgunaan media,
karna modal utama mereka dalam membentengi diri dari bencana tersebut adalah
tingkat intelektualitas serta pemahaman manfaat dan mudharat dari sebuah pergaulan
dan media sehingga hal ini biasa memudahkan remaja dan pemuda dalam proses
filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas dari taqlid buta alias terbebas
dari budaya ikut-ikutan.Oleh karena itu wajib bagi kami, saya, saudara dan kita
semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi
yang lemah.
Prof.
Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita
hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan
yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini
melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan
sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat
pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin…. dinegeri tercinta
ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai
menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan,
seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan
kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The
Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan
menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut
kemerdekaan.
Sejarah
tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan
yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab
yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat
ini, sebab سبان اليوم رجال الغد The
Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya
pemimpin yang akan datang.
Sebagai
contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita
renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى
Artinya : “Kami
kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula
untuk mereka petunjuk.”
Hadirin
Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Imam Ali
as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat
tersebut dengan redaksi :
نحن نقص عليك يا محمد خبرهم العجيب على وجه الصدق بلا زيادة ولا نقصان
“yaitu kami
kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang
benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan
demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari
Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul
kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi
penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda
beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang
pandai pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan.
Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh
sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita
singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja dan
berkerja. Jika sikap ini yang diaplikasikan oleh para remaja dan pemuda kita
maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini.
Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min
Fathil Qadir menjelaskan إعملوا ماشئتمberkerjalah
sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita
kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat,
oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar
produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada
remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat
melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang
akan datang.
Hadirin
Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Dari uraian
tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemuda merupakan penerus
estafet perjuangan bangsanya maka soyogyanya pemuda harus memiliki
semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap
kelangsungan Nusa, Bangsa dan Agam. Hal ini juga menjadi tanggung jawab
kita bersama sapaya tidak meninggalkan generasi penerus yang lemah
baik fisik, mental ataupun intelektual.
Hadirin Yang
Berbahagia,
Hidup Sendiri
tanpa seorang Kekasih
Cukup sekian
dan Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar