Oleh : Muhammad
Ridwan Jalil S.Ag, M.Pd.I
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا، فَلَمْ تُطْعِمْهَا، وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ
بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ
بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ
بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ
وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ :
اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ:
öNèdqè=ÏG»s%ur
4Ó®Lym
w
cqä3s?
×puZ÷GÏù
tbqà6tur
ß`Ïe$!$#
¼ã&#à2
¬!
4
ÂcÎ*sù
(#öqygtGR$#
cÎ*sù
©!$#
$yJÎ/
cqè=yJ÷èt
×ÅÁt/ ÇÌÒÈ
Kaum Muslimin yg di
Rahmati Allah
Ada keresahan dari seorang ayah yang sudah menyekolahkan anaknya
tinggi-tingi sampai keluar negeri, lalu pulang dan berkata, “ayah tinggalkan amalan Yasinan, Tahlilan, Talqin serta
sholawat Nariyah sebab itu bid’ah, kalau
tidak berarti ayah kafir”. Sehabis sholat ayahnya bermunajat kepada Allah: Ya Rabb, apa
gerangan yang terjadi dengan anak kami. Sekembalinya mereka belajar agama dari
luar negeri malah mengatakan kami termasuk orang kafir. Andaikan kami telah
kafir tentulah kami tidak akan bersusah payah menyekolahkan anak kami keluar negeri.
Ya Tuhan, apa gerangan yang terjadi pada
akal anak kami. Bagaimana mungkin kami telah kafir padahal mereka melihat kami
setiap hari taat mengerjakan sholat, hanya beribadah dan meminta pertolongan
kepadamu
Ya Rabbi apa gerangan yang dilakukan guru-guru mereka
terhadap akal anak kami sehingga mereka seperti tidak berakal.Ya Rabb,
berikanlah taufik dan hidayah kepada anak kami sehingga mereka dapat menggunakan
akalnya kembali di jalanmu.
Hadirin sekalian
yang dirahmati Allah.
Dari kasus di atas jadi peringatan kepada kita semua bahwa bahaya
paham radikalisme sekarang sudah berada ditengah kita, lalu pertanyaannya apa
itu radikalisme, dan bagaimana menyikapinya.
Radikalisme agama adalah berlebih-lebihan dalam memahami konsep
keagamaan sampai melewati kebenaran. Memaksakan kehendak dengan cara-cara
kekerasan dan teror, untuk mencapai
tujuannya.
Radikalisme ini ada dua macam; Pertama, radikal dalam pemikiran dan pemahaman.
Maksudnya, setiap kelompok Islam yang tidak dapat bertoleransi dengan kelompok
Islam lainnya, hanya beda organisasi, atau hanya beda pemahaman yang bersifat furu’iyah,
bukan perbedaan yang menyangkut aqidah, maka kaum ini dinamakan radikal. Kedua, radikal
dalam prilaku. Kelompok ini adalah mereka yang melakukan perusakan fisik maupun
pembantaian terhadap nyawa orang lain, tanpa mempertimbangkan syarat-syarat
yang ditetapkan oleh syari’at perang.
Ciri-cirinya adalah : Fanatik terhadap pendapatnya sendiri sampai
pada batas tidak mengakui pendapat orang lain. Ia memandang dirinya saja yang
benar, sedangkan yang lain pasti sesat. Ia membolehkan dirinya melakukan
ijtihad dalam masalah yang paling rumit sekali pun, sementara orang lain, meskipun
seorang ulama atau pakar tidak boleh
berijtihad selama hasil ijtihadnya berbeda dengan ijtihad kaum mereka.
Keras terhadap orang orang yang meninggalkan perkara sunnah,
seakan-akan dianggapnya perkara wajib, dan menilai orang yang meninggalkan
sebagian kewajiban syariat dengan nilai kafir dan sesat. Berburuk sangka kepada
orang lain, menuduh dan menghakimi orang lain. menghalalkan darah dan harta
benda orang yang tidak segolongan dengan mereka. tidak segan-segan mengkafirkan
dan membid’ah-biad’ahkan orang yang tidak sepaham dengan mereka. Ketaatan
mutlak hanya kepada pimpinan kelompoknya saja. Dan cendrung menutup diri dari
pergaulan dengan masyarakat di luar kelompoknya. Itulah ciri nyata kelompok
radikalisme, masih banyak lagi ciri-ciri lainya.
Hadirin sekalian
yang berbahagia.
Sejak kapan radikalisme ini muncul?. Bila kita membaca sejarah Ketika
Rasulullah wafat, kaum Muslimin, satu dalam ajaran ediologi, kecuali
orang-orang munafiq yang menampakkan keiamanan tetapi menyembunyikan kemunafikan.
Kemudian setelah berita wafatnya Rasulullah menyebar ke seluruh Jazirah Arab,
muncullah fitnah kaum Murtad dan kelompok Musailamah al-Kadzdzab yang mengaku
sebagai nabi, sehingga mereka diperangi oleh Khalifah Abu Bakar Shiddiq
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan , muncul gerakan kelompok yang
melakukan demonstrasi kepada Khalifah Utsman dengan alasan amar ma’ruf dan nahi
munkar, yang berakibat pada terbunuhnya Khalifah Utsman di tangan mereka. Pada
masa Khalifah Ali bin Abi Thalib terjadi pemberontakan yang mengakibatkan
perang saudara pertama dalam Islam, yaitu perang Jamal menghadapi kelompok Aisyah
dan perang Shiffin menghadapi kelompok Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Syam,
yang memicu lahirnya gerakan radikalisme Khawarij.
Radikalisme terbesar pada masa awal Islam, adalah radikalisme
aliran Khawarij yang mengkafirkan Ali ,
Muawiyah, Abu Musa al-Asy’ari dan Amr bin al-Ash, karena persoalan tahkim,
dan mengkafirkan pengikut perang Jamal (Thalhah, Zubair dan Aisyah ) . Aliran
Khawarij juga mengkafirkan Muslim yang melakukan dosa, baik dosa kecil maupun
dosa besar. Kemudian aliran ini pecah menjadi 20 aliran, masing-masing aliran
saling mengkafirkan yang lainnya. Aliran Khawarij akhirnya diperangi oleh
Khalifah Ali dalam pertempuran di Nahrawan. Kemudian Khalifah Ali dibunuh oleh (Abdurrahman
bin Muljam) salah seorang pengikut Khawarij.
Pada abad ke-12 Hijriah, muncul gerakan radikalisme Wahabi yang
dipimpin oleh Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi yang berhasil mendirikan
kerajaan Saudi Arabia. Aliran Wahabi ini mengkafirkan kaum Muslimin yang
bertawasul, istighatsah dan tabaruk, mengharamkan ziarah kubur dan sangat
radikal dalam menyikapi persoalan-persoalan yang dianggap bid’ah. Aliran Wahabi
ini melakukan pembantaian besar- besaran terhadap kaum Muslimin di Jazirah Arab
seperti di Makkah, Madinah, Thaif dan lain-lain.
Radikalisme agama saat ini trendnya adalah Bom bunuh diri dengan
dalih jihad, katanya siapa yang ingin kesurga musti berjuang dijalan Allah
dengan harta dan nyawa, caranya dengan bergabung dengan ISIS atau Bom bunuh
diri ( mati syahid langsung masuk surga),
Nau’zubillah..ini namanya buka Jihad tapi jahad.
Kata Prof DR.H. Nasaruddin Umar, mantan
Wakil Menteri Agama, ; Para pelaku tindakan radikalisme dan terorisme itu tidak
memiliki pemahaman agama yang benar sesuai dengan kitab suci Al Quran dan
Hadits. “Kalau mau masuk surga, buat apa harus melakukan aksi bom bunuh? Kalau
mau mendapat bidadari tidak seharusnya mengorbankan dan menghilangkan nyawa
orang lain. Islam tidak mengenal kekerasan, apalagi menghilangkan nyawa orang
lain dengan tindakan yang sadis seperti itu.”
Kaum muslimin
rahimakumullah.
Islam merupakan agama yang mengajarkan
perdamaian dan kasih sayang, menjunjung tinggi sifat tolong-menolong, saling
menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan
derajat), tenggang rasa, kebersamaan, demokratis, keadilan, toleransi, dan
seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Prinsip tersebut, sangat banyak dapat
ditemukan dalam teks-teks Al-Qur’an, yang didalamnya mengajarkan konsep-konsep
perdamaian. Seperti Firman Allah SWT
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ
إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam. (QS.
Al-Anbiya’: 107)
Ayat diatas, dengan sangat jelas memberikan
pemahaman bahwa tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah menjadi rahmat bagi semua alam semesta. Pernyataan alam
semesta dalam ayat tersebut menunjukkan islam merupakan agama yang universal,
yang ajarannya harus mewujudkan kasih sayang, kebaikan kepada seluruh alam
semesta. Sesungguhnya Nabi bersabda;
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang berbuat kasih sayang akan
disayang oleh ‘Ar-Rahman’ (Yang maha Penyayang), maka sayangilah siapa saja
yang ada di muka bumi ini niscaya engkau akan disayang oleh (Allah) yang ada
diatas langit.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Perhatikanlah bagaimana Allah mengisyaratkan bahwa siapa saja yang
ingin mendapatkan rahmat-Nya(surganya) hendaklah ia berbuat kasih sayang kepada
manusia. Sangat-sangat kontras dengan paham-paham kelompok radikalisme
saat ini.Rasulullah bersabda;
دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا، فَلَمْ تُطْعِمْهَا، وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
“Masuk neraka seorang wanita gara-gara seekor
kucing yang ia ikat (sampai mati) tanpa diberi makan atau dilepaskan agar dia
mencari mangsanya di luar.”(HR.Bukhari )
Bunuh kuncing saja
masuk neraka, apalagi membunuh manusia yang tiada bersalah, apa lagi membunuh
sesama Islam yang tiada salah. Perhatikan firman Allah berikut;
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min
dengan sengaja maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah
murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An Nisa: 93)
Kaum muslimin rahimakumullah.
Menghadapi pemikiran-pemikiran radikalisme maka sebaiknya tidak
dilawan dengan amuk-amuk dan cara-cara kekerasan, tapi harus melalui pendekatan
yang strategis dengan dialog-dialog dan
pencerahan. Pengajian-pengajian formal legal, dan jelas, bukan abal-abal.
Mendatangi guru, ustaz, ulama yang jelas
dan diakui keilmuanya
Dengan mentradisikan mengaji kitab-kitab ahlussunnah wal jamaah,
baca al-Quran, wiridan, berkhidmah dengan selalu mengedepankan keikhlasan mampu
membendung paham-paham radikalisme, komunisme, liberalisme, sekulerisme,
pluralisme, Syi’ah, Ahmadiyah dan lain sebagainya. cara seperti itulah yang
dianggap paling tepat dan paling pass untuk memecahkan permasalahan yang mendera
umat islam saat ini. Semoga Allah melindungi anak keturunan kita dari jeratan
radikalisme agama. Amin ya rabbal alamin.
بارك الله لي ولكم في
القران العظيم و نفعني واياكم بما فيه من الايات وذكر الحكيم وتقبل الله منا ومنكم
تلاوته انه هو السميع البصير. اقول قولي هذا استغفرالله.. فاستغفرواه انه هو
الغفور الرحيم
Trmksh byk jazakumullah kher 🙏
BalasHapusBarokallah...
BalasHapusijin shere pak Ya
BalasHapus