Senin, 19 September 2016

AKTA PENGUKUHAN DAN STRUKTUR HPJ PERIODE 2009-2013

AKTA PENGUKUHAN HPJ TAHUN 2009
dapat dilihat di sini

berikutnya adalah

STRUKTUR KEPENGURUSAN HPJ PERIODE 2009-2013
dapat dilihat di sini

Minggu, 18 September 2016


TUJUH TAHUN KEBERADAAN HIMPUNAN PENCERAMAH JAMBI ( HPJ )

Add caption


Membangun komitmen dakwah di bawah naungan  HPJ
Hidup adalah perjuangan dan perjuangan itu membutuhkan pengorbanan. Berani hidup berarti berani berjuang, berani berjuang berarti berani berkorban. Ketika diri ini memutuskan untuk menjadi pejuang dakwah maka kita harus berjuang, berkarya, dan bermakna. Dimana kita ketahui bahwa jalan dakwah adalah jalan yang panjang, berat, pengikutnya sedikit, tetapi yakinlah surga yang indah menanti di sana. Dengan beban yang begitu berat ini, tidak banyak orang memutuskan untuk mundur. Ingatlah firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 104 : “Dan hendaknya ada diantar kamu segolongan umat yang mengajak pada kebaikan, menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar, mereka itulah orang yang beruntung”. Dan surat Fushilat ayat 33;” Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yung menyeru kepada Allah”….Dari kedua ayat tersebut jelas disebutkan bahwa kita hendaknya berdakwah untuk mengajak kepada kebaikan.
Sahabatku, kita adalah dai sebelum menjadi apapun. Maka janganlah kalian menjadi dai yang munafik, yaitu dai yang ucapannya dusta, khianat dalam amanah, dan janjinya tidak ditepati. Kemunafikan kita adalah partisipasi kita dalam penghancuran umat maka rawatlah janji yang telah terikrarkan walau dalam hati.
Sahabatku, dakwah yang sesungguhnya bukan hanya sebagai panitia, ikut ta’lim, berafiliasi dengan harakah, yang seperti itu belum merasakan jihad di medan da’wah. Pemahaman yang sahih tentang perjuangan yang harus ditanamkan dalam benak aktifis yaitu mereka diajak untuk melakukan suatu tadhiyah(pengorbanan). Dalam surat At Taubah ayat 41 : “Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. Jalan dakwah ini berat mendaki berliku akan dipikul dengan susah payah oleh orang yang lemah imannya, kecuali bagi yang telah mewakafkan dirinya dalam jihad fisabilillah
Sahabatku, perbuatan yang sangat tercela dalam dakwah adalah menunda. Pejuang dakwah sekarang ini suka menunda amanah dengan alasan banyak tugas, lelah ngantuk, dll. Apakah ini pejuang dakwah sejati ? Belajarlah dari Abu Talhah, beliau berjihad sampai titih puncak usia. Berangkat berjihad dalam keadaan ringan dan berat, tidak pernah absen dalam setiap medan jihad, melindungi Rasulullah di perang uhud dengan nyawanya, pembangkit semangat mujahidin yang kocar-kacir di perang hunain, orang yang tidak pernah putus shaum sunnah sepeninggal nabi, turun jihad pada usia 70 tahun, meninggal di jazirah yang tidak dikenal.
Sahabatku, kemuliaan islam tidak berhak dimiliki orang yang hanya fasih berbicara, tapi kemuliaan itu hanya berhak dimiliki oleh orang yang hidup matinya hanya untuk islam dan tidak terlena pada kenikmatan semu. Allah telah membeli dari orang-orang mukmin harta dan jiwa mereka dengan surga. Maka dari itu marilah kita menyambut amal untuk meraih berkah dengan cara menyambutnya dengan hati terbuka bukan sekedar mengharap ganjaran dan jangan pernah menghitung amal melainkan berikanlah mutu amal yang terbaik untuk Allah.
Lalu, bagaimana merawat ladang komitmen amal ? Kita harus memiliki niat, keinginan untuk menanam benih amal. Ingat bahwa : Siapa yang menanam ia yang menuai ;“dan orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka itu penghuni syurga, mereka kekal didalamnya” (Al Baqarah :82)
Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai “jika kamu berbuat baik, maka kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri” (Al Israa :7)
Jika kita menanam satu maka kita tidak akan menuai satu “perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir tumbuh seratus biji, Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki” (Al Baqarah :261)
Sadar waktu menanam dan menuai tidaklah bersamaan. Dalam ladang kita pasti tumbuh rumput (waspadalah).Apakah manusia mengira mereka dibiarkan begitu saja mengatakan aku beriman  sedang mereka belum diuji (Al Ankabuut :2) Hati-hati kebun tetangga lebih indah.Tanaman yang baik berasal dari bibit unggul dan dirawat “sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tapi Allah melihat hati dan amalmu” Lantas, Bagaimana jika kita mengalami kefuturan dalam hidup ? Maka paksa diri anda untuk beramal, terus beramal, terus beramal
….kembali ke point pertama. Sahabat, Mau jadi apa kita, apakah mau bergerak dalam dakwah dan menjadi orang yang beruntung atau terombang ambing dalam ketenangan semu dan masuk dalam galongan munafik? Anggaplah semua seruan itu seperti ketukan pintu seseorang yang ingin memberi uang kepada kita. Kita tidak tahu mana amal kita yang membawa kita ke syurga, jadi lakukanlah yang terbaik di setiap kesempatanmu. Wallahu alam

HPJ  digagas oleh para ustaz yang  aktif memberikan dakwah ditengah masyarakat, sehingga ia menjadi wadah berkumpulnya para ustaz untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam dakwah. Para penggagas itu adalah; ( Ustaz Ridwan Jalil. Ustaz Dairun. Ustaz H.Fahrurrozi (Alm). Ustz Jalaludin. Ustaz. Ramli dan  Ustaz. Antoni.).
Dalam perjalanannya belum begitu banyak memberikan kontribusi kepada umat..namun Alhamdulillah dakwahnya masuk keberbagai media, baik di majlis taklim, Instansi berbagai kantor, TVRI, Jambi TV, Jek TV, RRI, Radio manggis. Koran dan majalah.
Zikir-zikir akbar selalu dilaksanakan diberbagai moment, 1 Muharram, Maulid Nabi, Isra mi’raj, maupun pada saat PILKADA dan PILGUB…demi menyejukan suasana yang memanas . banyak kenangan manis dalam tugas. Penuh canda dan tawa, dan terkadang penuh dengan linagan air mata pada saat,, doa yang dikumandangkan oleh al mukarram ustz H.Fahrurrozi.(Alm).
Ceramah ustz Dairun yang mirip suara KH.Zainudin, membuat suasana dakwah serius, dan itu cairkan dengan ceramah ustz Ramli dan Ustz jalaludin, suasana berubah jadi ketakutan dengan azab-azab Allah dan azab kubur yang dipaparkan dengan lugas oleh Ustaz Ridwan Jalil dan ustz Syamsul Ma’rif. Kelembutan suara ustz Supriadi dan ustz Hadi kurniawan membuat jamaah berharap akan rahmat Allah. Dorongan semangat hidup yang luar biasa dari ustz mudah lagi enerjik Ustaz Dedi dan Hasbi. Kemerduan suara ustz Suaidi makin melengkapi eksistensi HPJ, kehalusan gaya bahasa dalam mengajak memang tak diragukan dari ustz Amir muslim dan ustz Zulkipli Nuh. Ketegasan hukum hanya ada pada ustz Abber hasibuan dan ust Muslih. Dan lainnya….di akui memang di tengah kesibukan dan padatnya jadwal ceramah bukanlah satu yang mudah mengumpulkan para ustz-ustaz ini…namun itu tidak menyurutkan rasa persatuan dan kesatuan dengan selalu berkomunikasi via telpon….
Semoga HPJ kedepan makin eksis..InsyaAllah 24 september 2016 akan dilaksanakan MUSDA HPJ di Kantor MUI Provinsi…untuk mengeveluasi kinerja kepengurusan serta akan memilih kepengursan yang baru…mohon doa restu ….





 

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...