MENJAGA KESUCIAN DIRI
DI HARI RAYA IDUL FITRI
Oleh: Ustz.M.Ridwan Jalil.SAg.M.Pd.I
الله ُ اَكْبَرُ 9x
الله ُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً لاَاِلهَ اِلاَّ الله وَاللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ.
الحمدَ لله الذي جعل هذا اليوم عيدا للمؤمنين وختم به شهر الصيام أشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْك لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَ بَعْدَهُ، اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَأَتْبَاعِهِ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله ، أُوصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَا الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وقال الله تعالى قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى
Allahuakbar 3x walillahilham
Saudara-saudara kaum muslimin
Jama’ah sholat Idul Fitri Rahimakumullah
Sejak tadi malam alunan gema takbir, berkumandang bersahut-sahutan, seiring dengan tabuhan beduk yang bertalu-talu menandakan datangnya hari kemenangan yakni ( Hari Raya Idul Fitri 1438 H ).
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini Al-hamdulillah kita dapat merayakan hari kemenangan ini tanpa halangan suatu apapun.
Hari ini kita semua merasakan kegembiraan, kebahagian bercampur kesedihan; kenapa bahagia?..karena kita telah kembali kepada fitrah. Kenapa gembira?..karena kita telah berhasil memenangkan perjuangan melawan hawanafsu selama bulan Ramdhan. kenapa bersedih?..karena berpisah dengan bulan Ramdhan, yang telah banyak memberikan pesan dan kenangan manis kepada kita semua.
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia.
Ramadhan kini telah pergi meninggalkan kita, seakan ia berkata; ”wahai kaum muslim muslimat, Saat malam gelap bertabur bintang. Kusapa dirimu dengan lembutnya lailatul qadar, Sejuta kasih telah kutumpahkan, sehingga tidak ada lagi yang tersisah, kini tibalah saatnya aku untuk pergi, karena itu ikhlaskanlah kepergianku.
Ingatlah pesanku hai orang beriman, “Syawal telah tiba, maka ajaklah Sabar untuk menemani hari-hari hidupmu, bersandarlah kepada Tawadhu saat kesombongan menyerang, mintalah nasehat al-qur’an dan hadits dalam menghadapi masalah, sampaikan salam dan terimakasihku untuk orang beriman karena telah menyambutku dengan suka cita, dan melepas kepergianku dengan derai air mata, kelak akan ku sambut ia di surga dari pintu royyan, selamat meraih pahala terbaik, selamat berpisah dan semoga dapat bertemu di tahun depan,” begitulah seakan-akan ramadhan berkata.
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia
Hari ini hari raya Idul Fitri, kita telah kembali kepada kesucian; sebagaimana hadits Rasulullah SAW: “Barang siapa yang melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan dengan penuh keimanan kepada Allah SWT maka memasuki Idul Fithri ia telah kembali menjadi fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan Ibunya. Ibarat pakaian yang sudah dicuci bersih maka jangan lagi dikotori dengan noda dan dosa, peliharalah baik-baik agar tetap terjaga keindahan dan kesuciannya.
Lalu bagaimana kita menjaga diri kita agar tetap suci dari noda dan dosa dalam kehidupan ini?... Jawabannya lakukanlah dengan empat hal;
Pertama : Belajarlah untuk berbaik sangka kepada orang lain. Allah berfirman ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. (QS.Al Hujurat: 12)
Janganlah terlalu buruk sangka kepada orang lain, sebab kalau pikiran sudah buruk, perilaku buruk, dan jangan-jangan akan bernasib buruk menimpa kita. Kalau kita berbaik sangka insyaallah pikiran kita baik, tindakan kita baik, dan mudah-mudahan Allah akan memberikan takdir dan nasip yang baik pada kita.
Kedua : Sering-seringlah mengevaluasi diri.
Karena nasip kita tidak pernah ketukar dengan nasip orang lain. Takdir hanyalah perbuatan dari apa yang kita lakukan, andai kata kita menanam kebaikan, demi Allah.. kebaikan akan kita dapatkan, jikalau kita menanam keburukan maka keburukan yang akan kita dapatkan;
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, (QS.Al-sra :7)
Namun bila takdir buruk menimpa kita segeralah kita mengevaluasi diri. “Cukuplah Allah sebagai penolong kita, boleh jadi takdir buruk itu menjadi kafarat/ penebut akan dosa-dosa kita.
Ketiga ; Berusahalah untuk selalu mengingat jasa dan kebaikan orang lain.
Ingat orang tua, ingat kebaikannya saja. Ibunda yang telah mengurus kita, 9 bulan mengandung kita, 2 tahun menyusui kita, besimbah darah berurai air mata untuk menjadikan kita anak-anaknya yang berguna, pertanyaannya jasa dan budi baik apa yang sudah kita berikan kepada kedua orang kita. Kalau lebaran ini THR sudah kita berikan, baju mukena sudah kita belikan,,,demi Allah itu belum cukup membalas jasa orang tua kita.
Satu kisah; “ada seorang pengusaha kaya yang sudah membelikan rumah dan menghajikan ibunya, lalu mengajak ibunya jalan-jalan keliling eropa, sang ibu bertanya kenapa kau lakukan ini nak?,,saya ingin membalas jasa dan kebaikan ibu pada saya, karena berkat doa ibulah saya bisa jadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. Lalu ibunya menjawab dengan tegas…demi Allah tidak ada seorang pun yang dapat membalas jasa baik seorang ibu,…dengan sombong sang anak menjawab, saya bisa bu..saya bisa membalas saja ibu, karena saya memiliki semuanya..lalu satu malam ketika anaknya sedang tidur dikamarnya, sang ibu membangunkan anaknya untuk sholat tahajjud, namun sang anak tidak bangun-bangun, lalu sang ibu menyiram anaknya dengan segelas air sehingga membuat baju dan tempat tidurnya basah, sang anak terkejut dan berkata; ibu apa yang ibu lakukan, sekarang masih jam tiga saya masih mengantuk ibu, lihatlah baju dan tempat tidurku basah semua.
Dengan lembut sang ibu menjawab…nak baru sekli ibu membasahi tempat tidurmu, kau sudah marah-marah. Tidakah kau ingat ketika kau masih kecil dulu, setiap malam baju dan kasur ibu basah karena pipismu, setiap malam ibu tidak bisa tidur karena suara tangismu nak, tapi demi allah …tidak pernah sedikitpun ibu berkata kasar apa lagi membentak saat menggantikan celanamu yang sudah basah. air mata ibu berderai sambil mengatakan; “Tuhan saya ikhlas, saya ridho bangun setiap malam demi anakku, tolong jadikan anaku anak yang sholeh anak yang berguna bahagia dunia akhirat”, itulah yang ibu lakukan setiap malam saat menggantikan celanamu yang basah, sang anak langsung tersungkur sambil mencium kaki ibunya… subhanallah baru satu malam baju dan tempat tidurku basah, sudah tidak enak tidur, padahal bertahun-tahun aku membasahi baju dan tempat tidur ibu..ampuni aku bu. Demikianlah jasa orang tua kepada anaknya. Untuk itu janganlah mudah melupakan jasa baik orang kepada kita.
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia.
Keempat ; untuk menjaga kesucian diri dari noda dan dosa adalah; Jangan menjadi pendendam.
Menyimpan kesalahan orang lain bukanlah membuat orang lain jadi susah justru kita yang jadi susah, susah makan, susah tidur hanya mengingat-ingat kesalahannya. Orang berbuat salah kepada kita anggap saja dia lupa atau tidak sengaja, lantas kenapa kita selalu menyimpan perasaan dendam. Nabi Pernah berkata; Ada tiga macam amalan, barang siapa yang dapat mengamalkannya Allah mudahkan proses masuk surga; Pertama; bersedekah kepada orang yang tidak suka bersedekah, kedua; besilaturahim dengan orang yang memutuskan tali silaturahim, ketiga; memaafkan kesalahan orang yang sudah berbuat zholim kepada kita.(HR.Bukhori)
Oleh karena itu dalam suasana lebaran ini, sesuai dengan arti lebaran bahwa;
Ø Lebaran artinya kita sudah siap melebarkan ruang hati kita untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Ø Lebaran artinya kita sanggup melebarkan jiwa kita untuk meminta maaf atas kesalahan kita kepada orang lain.
Ø Lebaran artinya kita sudah siap melebarkan rasa kasih dan sayang kepada sesama manusia.
Ø Lebaran artinya kita mampu melebarkan sebagian rizki kita kepada orang-orang miskin.
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia
Di hari lebaran ini kitapun bersyukur, karena kita dapat merayakan hari raya bersama keluarga tercinta, bersama ayah, ibu kakak adik dan lainnya.
Lihalah Nun jauh disana banyak saudara-saudara kita berhari raya dirantau orang, terpisah dari keluarga, mereka hanya bisa menangis membayangkan betapa indah dan bahagiannya berlebaran bersama keluarga. Mereka ingin pulang ke kampung halaman, rindu ingin bertemu dengan orang-orang yang ter sayang, namun apa daya jarak dan keadaan membuat mereka terpisah.
Di hari raya idul fitri ini sudah pasti kita semua ingin pulang kampung, ingin bersimpuh dihadapan ayah ibu kita masing-masing, kita rindu ingin menggenggam dan mencium tangannya, seraya mengakui akan dosa-dasa kita kepadanya di hari lebaran ini, kita ingin berbagi kebahagiaan atas kesuksesan kita dalam mencari rezki selama ini, karena berkat susah payahnya dalam membesarkan, mendidik dan menyekolahkan kita sehingga kita jadi seperti sekarang ini.
Masih terbayang dalam ingatan, ketika kita masih kecil tatkala menyambut lebaran, ayah dan ibu memandikan kita, dipakaikannya baju baru, disisirkannya rambut kita, dikasihnya minyak wangi, lalu diciumnya kita, diajaknya kita takbiran bersama, sungguh suasana idul fitri yang sangat menyenangkan yang tak bisa dilupakan.
Namun sayang lebaran ini, orang yang selalu kita cium tangannya, orang yang selalu kita bersimpuh dihadapannya, kini sudah tiada, mereka sudah di alam kubur. suaranya tidak bisa kita dengar lagi, tidak lagi dapat kita genggam tangannya, tidak lagi dapat kita meminta maaf kepadanya, dengan sangat menyesal ketika kita sudah sukses dan mampu memberikan apa yang dia inginkan, dia sudah tiada. telah dipanggil yang kuasa, mereka telah lebih dulu pulang ke kampung halaman yang sesungguhnya. kini semua hanya tinggal kenangan, Hanya doa yang dapat kita panjatkan di hari bahagia ini semoga arwahnya tenang disisi Allah SWT. Amin
Allahuakbar3x Walillahilham
Kaum Muslimin yg berbahagia.
Di akhir khutbah ini, dapat ditarik kesimpulan;
1. Ramadhan memang telah berlalu meninggalkan kita. Namun kesucian diri yang sudah dibersihkan Ramdhan, jangan lagi dikotori dengan segala macam bentuk penyakit hati.
2. Setelah proses shalat Id nanti, berziarahlah kekuburan orang-orang terdekat kita atau kepada orang-orang yang pernah kita sakiti. Merenunglah disana diatas pusara ayah-ibu, kakek-nenek, atau orang-orang yang kita cintai. Kenanglah bahwa kita juga akan berbaring dibawah tanah seperti mereka. Berkunjunglah kepada tetangga, karib karabat kita, lepaskan segala beban, bukalah pintu hati untuk saling bermaaf-maafan, semoga Allah meridhoi kita semua. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
KHUTBAH KE 2
للهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصْيْلاً لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْوَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا :اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى .وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ .اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
جَعَلَنَااللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلاَمِنِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِي عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَاَرْحَمَ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّحِمِيْنَ
Syukron, izin copy uztas...
BalasHapusAlhamdlillah, mohon ijin copy ustadz
BalasHapusijin ustadz, copy, Insyallah ustadz dan keluarga diberikan kesehatan dan kekuatan dalam iman dan Islam. aamiin
BalasHapusizin copy ustadz,semoga menjadi amal jariyah ustadz
BalasHapus