Kamis, 31 Mei 2018

NUZUL QUR'AN DI MASJID HBA


UPAYA  MENJADIKAN AL-QUR’AN
SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Oleh. Ustz. Muhammad Ridwan Jalil. .[1]

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Rasulullah Saw melalui perantara malaikat Jibril. Merupakan petunjuk sekaligus menjadi pedoman, konsep, dan aturan hidup manusia  dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.  
Kehidupan umat manusia pasti akan kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya Al-Qr’an, maka umat manusia memiliki pedoman hidup, agar selamat dinia akhirat, sebagaimana sabda   Rasulullah Saw, :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ ) . الإمام مالك(
“Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah (hadits) Nabi-Nya.” (HR.Malik)

Pertanyaannya ; Apa langkah-langkah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup?
Pertama : “ Tasdiq”  (Mengimani dengan tidak meragukan  satu ayat pun)   
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ   tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sムÍ=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZムÇÌÈ   tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Î/ur ö/ãf tbqãZÏ%qムÇÍÈ  
 “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. al-Baqarah : 2-4).
Kedua : Tilawah Al-Qur’an (Membaca dengan baik dan benar)
tûïÏ%©!$# ãNßg»oY÷s?#uä |=»tGÅ3ø9$# ¼çmtRqè=÷Gtƒ ¨,ym ÿ¾ÏmÏ?urŸxÏ? y7Í´¯»s9'ré& tbqãZÏB÷sム¾ÏmÎ/ 3 `tBur öàÿõ3tƒ ¾ÏmÎ/ y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbrçŽÅ£»sƒø:$# ÇÊËÊÈ  
orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi. (QS.Al-Baqarah : 121)

Ketiga : Tadabbur : (memahami, menghayati)
Ÿxsùr& tbr㍭/ytFtƒ tb#uäöà)ø9$# 4 öqs9ur tb%x. ô`ÏB ÏZÏã ÎŽöxî «!$# (#rßy`uqs9 ÏmŠÏù $Zÿ»n=ÏF÷z$# #ZŽÏWŸ2 ÇÑËÈ  
 “Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.  (Q.S. An Nissa: 82).
Keempat :Tahfidz : (Menghafalnya).
Salah satu karakteristik Al Quran adalah dimudahkan untuk dihafal dan diulang-ulang untuk diingat dan fahami.
ôs)s9ur $tR÷Žœ£o tb#uäöà)ø9$# ̍ø.Ïe%#Ï9 ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B ÇÊÐÈ  
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al Qamar:17)
Kelima :Tatbiq : ( Mengamalkan, menerapkan)
ã@sVtB tûïÏ%©!$# (#qè=ÏdJãm sp1uöq­G9$# §NèO öNs9 $ydqè=ÏJøts È@sVyJx. Í$yJÅsø9$# ã@ÏJøts #I$xÿór& 4 }§ø©Î/ ã@sWtB ÏQöqs)ø9$# tûïÏ%©!$# (#qç/¤x. ÏM»tƒ$t«Î/ «!$# 4 ª!$#ur Ÿw Ïöku tPöqs)ø9$# tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÎÈ  
 “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk pada kaum yang dzalim.” (Q.S. Al Juma’ah: 5).
Keenam : Tabligh : (Mendakwahkan, mensyiarkan)
÷br&ur (#uqè=ø?r& tb#uäöà)ø9$# ( Ç`yJsù 3ytF÷d$# $yJ¯RÎ*sù ÏtGöku ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur ¨@|Ê ö@à)sù !$yJ¯RÎ) O$tRr& z`ÏB tûïÍÉZßJø9$# ÇÒËÈ  
“Dan agar aku mendakwahkan al-Qur’an [kepada manusia]. Siapa yang mendapat petunjuk, maka itu untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan siapa yang sesat, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku hanya salah seorang yang memberikan peringatan.’” (QS. An Naml: 92)
PW. BAKOMUBIN PROVINSI  JAMBI
 
Kesimpulan: Al-Qur’an (sebagaimana dikatakan oleh Buya Hamka) adalah panduan, pedoman, petunjuk untuk mengenali kebenaran sekaligus panduan dan tuntunan dalam mengamalkan kebenaran tersebut. Sebab Al-Qur’an menuntun ke jalan yang lurus dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat sehingga mereka yang berpedoman dengan al-Qur’an memperoleh hidayah dan InsyaAllah selamat dunia dan akhirat. Amin, wallahua’lam



[1] Sekretaris Umum PW BAKOMUBIN  Privinsi Jambi . (Disampaikan dalam Acara Peringatan Nuzul Qur’an di Masjid  HBA) Tahun 2018

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...