KHUTBAH
JUM’AT
UMAT ISLAM MENYIKAPI VIRUS CORONA
Oleh : Dr. M.Ridwan Jalil, S.Ag, M.Pd.I
( Sekretaris DPW Badan Koordinasi Muballigh Indonesia Prov.Jambi)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا
بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا
سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا
وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللهُمّ
صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ :
اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ : وَلَا
تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا . إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH JUMAT YANG DIRAHMATI
ALLAH.
Di berbagai media saat ini, Keresahan dan
kekhawatiran yang ditimbulkan oleh virus Corona benar-benar ril (nyata) dan
semakin menjadi-jadi. Hanya saja semua fokus pada apa dan bagaimana menghadapi
penyebaran virus tersebut.
Menyikapi hal tersebut apa yang harus kita
lakukan sebagai umat yang beriman?....Menjawab persoalan ini mari kita
perhatikan pesan Nabi kita Muhammad SAW;
Apa pesan Nabi kita?;
الطَّاعُونُ
آيَةُ الرِّجْزِ ابْتَلَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ نَاسًا مِنْ عِبَادِهِ
فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ
وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَفِرُّوا مِنْهُ "Tha'un (penyakit menular/wabah)
adalah suatu peringatan dari Allah Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari
kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu
negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di
negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya. (HR.Muslim
Dari pesan Nabi ini ada dua hal yang kita ambil; Pertama; Kalau
terdengar berita di suatu tempat/negeri terkena wabah penyakit, maka jangan
pergi kesana. Kedua; Kalau di tempat tinggal kita terkena wabah, maka
jangan keluar.
Dua pesan ini yang harus kita lakukan, keduanya
sudah terkandung tiga disiplin ilmu. ilmu Tauhid, ilmu Fiqih dan ilmu
Tasawuf.(Secara aqidah lari dari wabah bukan lari dari takdir Allah, secara
Fiqih wajib hukumnya menta’ati perintah Allah dan Rasulnya untuk tidak masuk ke
tempat penyakit yang sedang mewabah, secara Akhlak Tasawuf meskipun dalam
keadaan terkena wabah, kita harus beretika tidak boleh menularkannya kepada
orang lain (harus mengisolasi diri)..itulah dalamnya dan indahnya pesan Nabi
Kita.
Lalu bagaimana praktek pesan Nabi tersebut di
masa sahabat?
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab hendak
berkunjung ke wilayah Syam (kini Suriah) yang baru saja jatuh ke tangan umat
Islam. Namun ketika sang khalifah dan rombongan tiba di daerah Syargh, ada
kabar kalau masyarakat Syam tengah menderita penyakit kolera. Mendengar
informasi tersebut, Khalifah Umar bin Khattab menggelar musyawarah.
Atas masukan dari para senior Quraisy Khalifah Umar
mengumumkan untuk membatalkan agenda kunjungannya ke Syam. Ia dan rombongannya kembali ke Madinah.
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Dalam konteks ini sebagai umat yang beriman
sebaiknya kita tidak perlu mencari kambing hitam dan saling menyalahkan,
koreksi atas tindakan pelaku penyimpangan dari sunnatullah yes, tapi alangkah
bijaknya seandainya kita juga bisa mengambil 'itibar atau 'ibrah
(pelajaran-pelajaran) dari kasus ini. Karena sejatinya, bagi orang-orang
beriman, tak satu peristiwa yang terjadi dalam hidup ini kecuali memiliki
hikmah-hikmah sebagaimana firman Allah;
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا
سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
"Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.(QS. Ali Imran:191)
Salah satu hikmah (pelajaran) penting dari
kasus Corona ini adalah bahwa kasus ini mengingatkan sekaligus menyingkap
beberapa fakta tentang manusia itu sendiri. Berikut beberapa fakta tentang
manusia yang terungkap oleh kasus Corona:
1)
Manusia itu, siapapun dan bagaimanapun dunianya, sangat terbatas
dalam segala hal.
Corona justru barangkali berwujud lemah. Tapi manusia yang kerap
merasa hebat nampak tidak mampu menghadapinya. China dan Amerika saat ini
barangkali dua negara yang memiliki kekuatan terbesar dunia, ternyata juga
ketar-ketir. Al-Qur'an mengingatkan itu: "dan adalah manusia itu lemah
(terbatas)".
2)
Ilmu dan pengetahuan manusia tentang hidup dan segala yang terkait
dengan hidup sangat terbatas dan sedikit.
Kalau sekiranya manusia hebat dalam keilmuan, tentu sebelum hal
ini terjadi sudah dipersiapkan perangkat untuk menangkalnya. Buktinya setelah
sekian nyawa telah melayang, obatnya juga belum ditemukan. Al-Qur'an mengingatkan:
"Dan tidaklah kamu diberikan ilmu kecuali sedikit".
3)
Manusia itu memiliki tabiat yang cenderung 'panik'.
Panik adalah sebuah sikap yang karena kekhawatiran berlebihan
bereaksi tanpa pertimbangan sehat. Reaksi tanpa pertimbangan ini membawa kepada
ragam akibat yang tidak sehat, bahkan destruktif. Panik inilah yang menjadikan
banyak manusia yang bereaksi di luar batas. Memborong barang-barang kebutuhan
dari pertokohan sehingga ada pihak lain yang dirugikan. Al-Qur'an mengingatkan:
"Dan adalah manusia itu 'ajuula (tergesa-tergesa)".
4)
Manusia itu sangat rapuh dan labil dalam segala hal.
Dengan meluasnya berita tentang Corona di media massa, bahkan
siang malam tiada henti, menyebabkan banyak orang yang kemudian mengalami
goncangan jiwa. Rumah-rumah sakit membludak, bukan karena Corona. Tapi lebih
karena ketakutan berlebihan. Al-Qur'an menyebutkan dua penyakit berbahaya
manusia: "ketakutan dan kesedihan (khauf wa hazan)."
5)
Manusia itu memiliki tendensi egoistik yang tinggi.
Tendensi ini kemudian melahirkan berbagai manipulasi dalam hidup.
Hal ini terlihat betapa sebagian menggunakan kesempatan "musibah" ini
untuk meraup keuntungan pribadi dengan memanipulasi harga barang-barang
keperluan dasar untuk menghadapi Corona. Masker misalnya tiba-tiba habis di pasaran
dan hanya ditemukan dengan harga yang ratusan kali lipat. Al-Qur'an
mengingatkan: "Dan kamu mencintai harta dengan cinta yang
berlebihan".
6)
Manusia itu perlu sadar zaman.
Dunia kita adalah dunia global yang ditandai oleh apa yang disebut
ketergantungan. Corona awalnya terjadi di China. Kini hampir semua bagian dunia
ikut merasakan akibatnya. Bahkan Amerika tersadarkan kebutuhan obat-obatannya
terancam krisis Karena selama ini 80% diproduksi oleh China. Al-Qur'an
menyebutkan: "Sungguh Kami (Tuhan) telah jadikan kamu dari seorang laki
dan seorang wanita. Lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
untuk saling mengenal".
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Semoga Corona tidak saja hadir
membawa seribu satu kekhawatiran dan ketakutan. Tapi juga hadir untuk
mengingatkan manusia dalam banyak hal. Semoga ujian Corona ini menyadarkan
manusia untuk belajar rendah hati, bahkan merendahkan diri di hadapan yang Maha
Tinggi lagi Maha Kuasa.
Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini,
semua akan berlalu. Jadilah orang yang tetap sejuk di tempat panas. Tetap manis
di tempat yang begitu pahit. Tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar.
Tetap tenang di tengah badai yang paling hebat. Apabila kita ridho pada sesuatu
yang mengecewakan hati, Maka percayalah Allah akan menggantikan kekecewaan itu
dengan sesuatu yang tak disangka. Hadiah tak semestinya berbungkus dengan
bahagia. Kadang ia berbungkus dengan ujian, tetapi di dalamnya ada hikmah yang
luar biasa.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا
آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ