Kamis, 12 Maret 2020









KHUTBAH  JUM’AT
UMAT ISLAM MENYIKAPI VIRUS CORONA
Oleh : Dr. M.Ridwan Jalil, S.Ag, M.Pd.I
( Sekretaris DPW Badan Koordinasi Muballigh Indonesia Prov.Jambi)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ : وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا . إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

KAUM MUSLIMIN JAMA’AH JUMAT YANG DIRAHMATI ALLAH.

Di berbagai media saat ini, Keresahan dan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh virus Corona benar-benar ril (nyata) dan semakin menjadi-jadi. Hanya saja semua fokus pada apa dan bagaimana menghadapi penyebaran virus tersebut.
Menyikapi hal tersebut apa yang harus kita lakukan sebagai umat yang beriman?....Menjawab persoalan ini mari kita perhatikan pesan Nabi kita Muhammad SAW;
Apa pesan Nabi kita?;
الطَّاعُونُ آيَةُ الرِّجْزِ ابْتَلَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ نَاسًا مِنْ عِبَادِهِ فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَفِرُّوا مِنْهُ "Tha'un (penyakit menular/wabah) adalah suatu peringatan dari Allah Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya. (HR.Muslim
Dari pesan Nabi ini ada dua  hal yang kita ambil; Pertama; Kalau terdengar berita di suatu tempat/negeri terkena wabah penyakit, maka jangan pergi kesana. Kedua; Kalau di tempat tinggal kita terkena wabah, maka jangan  keluar.
Dua pesan ini yang harus kita lakukan, keduanya sudah terkandung tiga disiplin ilmu. ilmu Tauhid, ilmu Fiqih dan ilmu Tasawuf.(Secara aqidah lari dari wabah bukan lari dari takdir Allah, secara Fiqih wajib hukumnya menta’ati perintah Allah dan Rasulnya untuk tidak masuk ke tempat penyakit yang sedang mewabah, secara Akhlak Tasawuf meskipun dalam keadaan terkena wabah, kita harus beretika tidak boleh menularkannya kepada orang lain (harus mengisolasi diri)..itulah dalamnya dan indahnya pesan Nabi Kita.
Lalu bagaimana praktek pesan Nabi tersebut di masa sahabat?
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab hendak berkunjung ke wilayah Syam (kini Suriah) yang baru saja jatuh ke tangan umat Islam. Namun ketika sang khalifah dan rombongan tiba di daerah Syargh, ada kabar kalau masyarakat Syam tengah menderita penyakit kolera. Mendengar informasi tersebut, Khalifah Umar bin Khattab menggelar musyawarah.
Atas masukan  dari para senior Quraisy Khalifah Umar mengumumkan untuk membatalkan agenda kunjungannya ke Syam. Ia dan rombongannya  kembali ke Madinah. 

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Dalam konteks ini sebagai umat yang beriman sebaiknya kita tidak perlu mencari kambing hitam dan saling menyalahkan, koreksi atas tindakan pelaku penyimpangan dari sunnatullah yes, tapi alangkah bijaknya seandainya kita juga bisa mengambil 'itibar atau 'ibrah (pelajaran-pelajaran) dari kasus ini. Karena sejatinya, bagi orang-orang beriman, tak satu peristiwa yang terjadi dalam hidup ini kecuali memiliki hikmah-hikmah sebagaimana firman Allah;
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QS. Ali Imran:191)
Salah satu hikmah (pelajaran) penting dari kasus Corona ini adalah bahwa kasus ini mengingatkan sekaligus menyingkap beberapa fakta tentang manusia itu sendiri. Berikut beberapa fakta tentang manusia yang terungkap oleh kasus Corona:
1)  Manusia itu, siapapun dan bagaimanapun dunianya, sangat terbatas dalam segala hal.
Corona justru barangkali berwujud lemah. Tapi manusia yang kerap merasa hebat nampak tidak mampu menghadapinya. China dan Amerika saat ini barangkali dua negara yang memiliki kekuatan terbesar dunia, ternyata juga ketar-ketir. Al-Qur'an mengingatkan itu: "dan adalah manusia itu lemah (terbatas)".
2)  Ilmu dan pengetahuan manusia tentang hidup dan segala yang terkait dengan hidup sangat terbatas dan sedikit.
Kalau sekiranya manusia hebat dalam keilmuan, tentu sebelum hal ini terjadi sudah dipersiapkan perangkat untuk menangkalnya. Buktinya setelah sekian nyawa telah melayang, obatnya juga belum ditemukan. Al-Qur'an mengingatkan: "Dan tidaklah kamu diberikan ilmu kecuali sedikit".

3)  Manusia itu memiliki tabiat yang cenderung 'panik'.
Panik adalah sebuah sikap yang karena kekhawatiran berlebihan bereaksi tanpa pertimbangan sehat. Reaksi tanpa pertimbangan ini membawa kepada ragam akibat yang tidak sehat, bahkan destruktif. Panik inilah yang menjadikan banyak manusia yang bereaksi di luar batas. Memborong barang-barang kebutuhan dari pertokohan sehingga ada pihak lain yang dirugikan. Al-Qur'an mengingatkan: "Dan adalah manusia itu 'ajuula (tergesa-tergesa)".
4)  Manusia itu sangat rapuh dan labil dalam segala hal.
Dengan meluasnya berita tentang Corona di media massa, bahkan siang malam tiada henti, menyebabkan banyak orang yang kemudian mengalami goncangan jiwa. Rumah-rumah sakit membludak, bukan karena Corona. Tapi lebih karena ketakutan berlebihan. Al-Qur'an menyebutkan dua penyakit berbahaya manusia: "ketakutan dan kesedihan (khauf wa hazan)."
5)  Manusia itu memiliki tendensi egoistik yang tinggi.
Tendensi ini kemudian melahirkan berbagai manipulasi dalam hidup. Hal ini terlihat betapa sebagian menggunakan kesempatan "musibah" ini untuk meraup keuntungan pribadi dengan memanipulasi harga barang-barang keperluan dasar untuk menghadapi Corona. Masker misalnya tiba-tiba habis di pasaran dan hanya ditemukan dengan harga yang ratusan kali lipat. Al-Qur'an mengingatkan: "Dan kamu mencintai harta dengan cinta yang berlebihan".
6)  Manusia itu perlu sadar zaman.
Dunia kita adalah dunia global yang ditandai oleh apa yang disebut ketergantungan. Corona awalnya terjadi di China. Kini hampir semua bagian dunia ikut merasakan akibatnya. Bahkan Amerika tersadarkan kebutuhan obat-obatannya terancam krisis Karena selama ini 80% diproduksi oleh China. Al-Qur'an menyebutkan: "Sungguh Kami (Tuhan) telah jadikan kamu dari seorang laki dan seorang wanita. Lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal".

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Semoga Corona tidak saja hadir membawa seribu satu kekhawatiran dan ketakutan. Tapi juga hadir untuk mengingatkan manusia dalam banyak hal. Semoga ujian Corona ini menyadarkan manusia untuk belajar rendah hati, bahkan merendahkan diri di hadapan yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa. 
Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini, semua akan berlalu. Jadilah orang yang tetap sejuk di tempat panas. Tetap manis di tempat yang begitu pahit. Tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar. Tetap tenang di tengah badai yang paling hebat. Apabila kita ridho pada sesuatu yang mengecewakan hati, Maka percayalah Allah akan menggantikan kekecewaan itu dengan sesuatu yang tak disangka. Hadiah tak semestinya berbungkus dengan bahagia. Kadang ia berbungkus dengan ujian, tetapi di dalamnya ada hikmah yang luar biasa.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِوَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِوَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.  فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم





Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُفَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى   يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ







MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...