Senin, 04 Juli 2016

KHUTBAH DI MASJID RAUDOH TELANAI JAMBI

MENJAGA KESUCIAN DIRI  DI HARI RAYA IDUL FITRI
Oleh: Ustz.M.Ridwan Jalil.SAg.M.Pd.I

الله ُ اَكْبَرُ  9x
  
 الله ُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً لاَاِلهَ اِلاَّ الله وَاللهُ اَكْبَرُ   اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ.
الحمدَ لله الذي جعل هذا اليوم عيدا للمؤمنين  وختم به شهر الصيام    أشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْك لَهُ  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  لاَ نَبِيَ بَعْدَهُ، اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَأَتْبَاعِهِ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله ، أُوصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَا الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.  وقال الله تعالى  قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

Allahuakbar 3x walillahilham           
Saudara-saudara kaum muslimin                                                                                                  Jama’ah sholat Idul Fitri Rahimakumullah
Sejak tadi malam alunan gema takbir, berkumandang  bersahut-sahutan, seiring dengan tabuhan beduk yang bertalu-talu menandakan datangnya hari kemenangan yakni (Hari Raya Idul Fitri 1437 H ).
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi: yang Artinya : “Apabila mereka berpuasa dibulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata : ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku.Maka di hari raya ini berdirilah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan”. Oleh sebab itu   orang-orang beriman sudah sepantasnya merayakan hari kemenangan ini  karena  telah berhasil memenangkan perjuangan melawan hawanafsu selama sebulan dalam bulan Ramdhan.
Hari ini kita semua  merasakan kegembiraan, kebahagian bercampur kesedihan; kenapa bahagia?..karena kita telah kembali kepada fitrah. Kenapa gembira?..karena kita telah berhasil memenangkan perjuangan melawan hawanafsu selama bulan Ramdhan.  kenapa bersedih?..karena berpisah dengan bulan Ramdhan, yang telah banyak memberikan pesan dan kesan kenangan manis kepada kita semua.
Ramadhan kini telah pergi meninggalkan kita,  Bukannya hati ini tak sakit, bukannya hati ini tak hancur, bukan pula hati ini tak perih berpisah dengan Ramadhon, namun hanya kepasrahan yang mengiringi kepergiannya. Ramdhan seakan berkata;”wahai kaum muslim muslimat, Saat malam gelap bertabur bintang. Kusapa dirimu dengan lembutnya lailatul qadar, Sejuta kasih telah kutumpahkan, sehingga tidak ada lagi yang tersisah, kini tibalah saatnya aku untuk  pergi, karena itu ikhlaskanlah kepergianku.
 Ingatlah pesanku hai orang beriman, Syawal telah tiba, maka ajaklah Sabar untuk menemani hari-hari hidupmu, bersandarlah kepada Tawadhu saat kesombongan  menyerang, mintalah nasehat al-qur’an dan hadits dalam menghadapi masalah, sampaikan salam dan terimakasihku untuk orang beriman karena telah menyambutku dengan suka cita, dan melepas kepergianku dengan derai air mata, kelak akanku sambut ia di surga  dari pintu royyan, selamat meraih pahala terbaik, selamat berpisah dan semoga dapat bertemu di tahun depan,”   begitulah seakan-akan ramadhan berkata.


Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia
Hari ini kita telah kembali kepada kesucian; sebagaimana hadits Rasulullah SAW: “Barang siapa yang melaksanakan ibadah puasa  selama satu bulan dengan penuh keimanan kepada Allah SWT maka memasuki Idul Fithri ia telah kembali menjadi fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan Ibunya. Ibarat pakaian yang sudah dicuci bersih maka jangan lagi dikotori dengan noda dan dosa, peliharalah baik-baik agar tetap terjaga keindahan dan kesuciannya.
Lalu pertanyaannya bagaimana kita menjaga diri kita agar tetap suci dari noda dan dosa dalam kehidupan ini?... Jawabannya lakukanlah dengan empat hal;
Pertama : Belajarlah untuk berbaik sangka kepada orang lain. Allah berfirman ;
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) (
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. (QS.Al Hujurat: 12)

Janganlah terlalu buruk sangka kepada orang lain, sebab kalau pikiran sudah buruk, perilaku buruk, dan jangan-jangan akan bernasib buruk menimpa kita. Kalau kita berbaik sangka insyaallah pikiran kita baik, tindakan kita baik, dan mudah-mudahan Allah akan memberikan takdir dan nasip yang baik pada kita.
Kedua : Sering-seringlah mengevaluasi diri.
Karena nasip kita tidak pernah ketukar dengan nasip orang lain. Takdir hanyalah perbuatan dari apa yang kita lakukan, andai kata kita menanam kebaikan, demi Allah kebaikan akan kita dapatkan, jikalau kita menanam keburukan maka keburukan yang akan kita dapatkan, namun bila takdir buruk menimpa kita segeralah kita mengevaluasi diri.  “Cukuplah Allah sebagai penolong kita, boleh jadi takdir menjadi pengugur dosa-dosa kita.
Ketiga ; Berusahalah untuk selalu mengingat jasa dan kebaikan orang lain.
Ingat orang tua, ingat kebaikannya saja. Ibunda yang telah mengurus kita, 9 bulan mengandung kita, 2 tahun menyusui kita, besimbah darah berurai air mata untuk menjadikan kita anak-anaknya yang berguna, pertanyaannya jasa dan budi baik apa yang sudah kita berikan kepada kedua orang kita. Kalau lebaran ini THR sudah kita berikan, baju mukena sudah kita belikan,,,demi Allah itu belum cukup membalas jasa orang tua kita.
Satu kisah; “ada seorang pengusaha kaya yang sudah membelikan rumah dan menghajikan  ibunya, lalu mengajak ibunya jalan-jalan keliling eropa, sang ibu bertanya kenapa kau lakukan ini nak?,,saya ingin membalas jasa dan kebaikan ibu pada saya, karena berkat doa ibulah saya bisa  jadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. Lalu ibunya menjawab dengan tegas…demi Allah tidak ada seorang pun yang dapat membalas jasa baik seorang ibu,…dengan sombong sang anak menjawab, saya bisa bu..saya bisa membalas saja ibu,  karena saya memiliki semuanya..lalu satu malam ketika anaknya sedang tidur dikamarnya, sang ibu membangunkan anaknya untuk sholat tahajjud, namun sang anak tidak bangun-bangun, lalu sang ibu menyiram anaknya dengan segelas air sehingga membuat baju dan tempat tidurnya basah,  sang anak terkejut dan berkata; ibu apa yang ibu lakukan, sekarang masih jam tiga saya masih mengantuk ibu, lihatlah baju dan tempat tidurku basah semua.
Dengan lembut sang ibu menjawab…nak baru sekli ibu membasahi  tempat tidurmu, kau sudah marah-marah. Tidakah kau ingat ketika kau masih kecil dulu, setiap malam baju dan kasur ibu basah karena pipismu, setiap malam ibu tidak bisa tidur karena suara tangismu nak, tapi demi allah …tidak pernah sedikitpun ibu berkata kasar apa lagi membentak saat menggantikan celanamu yang sudah basah air mata ibu berderai samabil mengatakan; Tuhan saya ikhlas, saya ridho bangun setiap malam demi anakku, tolong jadi anaku anak yang sholeh anak yang berkuna bahagia dunia akhirat, itulah yang ibu lakukan setiap malam saat menggantikan celanamu yang basah,  sang anak langsung tersungkur sambil mencium kaki ibunya… subhanallah baru satu malam baju dan tempat tidurku basah, sudah tidak enak tidur, padahal bertahun-tahun  aku membasahi baju dan tempat tidur ibu..ampuni aku bu. Demikianlah nak jasa orang tua kepada anaknya.
Allahuakbar 3x Walillahilham                                                             Kaum Musliman yang  berbahagia.                                            Keempat ; untuk menjaga kesucian diri dari noda dan dosa adalah; Jangan menjadi pendendam.
Menyimpan kesalahan orang lain bukanlah membuat orang lain jadi susah justru kita yang jadi susah, susah makan, susah tidur hanya mengingat-ingat kesalahannya. Orang berbuat salah kepada kita anggap saja dia lupa atau tidak sengaja, lantas kenapa kita selalu menyimpan perasaan dendam. Nabi Pernah berkata; Ada tiga macam amalan, barang siapa yang dapat mengamalkannya Allah mudahkan proses masuk surga; Pertama; memberi kepada orang yang tidak suka memberi, kedua; besilaturahim dengan orang yang memutuskan tali silaturahim, ketiga; memaafkan kesalahan orang yang sudah berbuat zholim kepada kita.(HR.Bukhori)
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia.
Dalam suasana gembira di hari kemenangan ini, semestinya kita besyukur kepada Allah “Al-hamdulillah” karena kita masih diberi rezki oleh Allah sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita di hari lebarn ini, Tapi lihatlah nun jauh disana, tidak sedikit orang yang berhari raya dalam keadaan besedih, ada yang baru di PHK, tertimpa musibah, kebakaran kebanjiran tanah longsor, sehingga terpaksa berhari raya dengan apa adanya, tidak ada baju lebaran, tidak ada kue-kue dan ketupat lebaran.
Lihatlah Nun jauh disana ada yang berhari raya tampa suami dan ayah tercinta karena sudah lebih dulu dipanggil yang kuasa, mereka terisak menangis dimalam takbiran teringat saat-saat bahagia berhari raya bersama suami dan ayah tercinta. tatkala anaknya yang lugu  berkata;”ibu..kenapa ibu tidak belikan baju baru untuk adek, teman-teman adek semuanya pakai baju baru. Sambil menahan perih dan linangan air mata sang ibu memeluk dan membujuk anaknya, sabar nak ya,,,
Dalam kesedihan sang ibu berkata di dalam hatinya: duhai suamiku,  andaikata di hari lebaran ini kau masih ada bersama kami, tentu kau tidak akan  tega melihat anak-anak kita lebaran bersedih seperti ini, tidak ada baju baru, tidak ada ketupat lebaran, kami tidak tahu kemana kami harus mengadu. Kami sadar betapa berat menghidupi anak-anak tampamu,  namun apa hendak dikata, kini kau telah tiada, hanya doa yang dapat kami persembahkan, semoga arwahmu tenang disisinya.
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia
Di hari lebaran ini kitapun bersyukur, karena kita dapat merayakan hari raya bersama keluarga tercinta, bersama ayah, ibu kakak adik dan lainnya.
Lihalah Nun jauh disana banyak saudara-saudara kita berhari raya dirantau orang, terpisah dari keluarga, mereka hanya bisa menangis membayangkan betapa indah dan bahagiannya berlebaran bersama keluarga. Mereka ingin pulang ke kampung halaman, rindu ingin bertemu dengan orang-orang  yang ter sayang,  namun apa daya jarak dan keadaan membuat mereka terpisah.
Di hari raya idul fitri ini sudah pasti kita semua ingin pulang kampung, ingin bersimpuh dihadapan ayah ibu kita, kita rindu ingin menggenggam dan mencium tangannya, seraya mengakui akan dosa-dasa kita kepadanya di hari lebaran ini..namun sayang lebaran tahun ini, orang yang selalu kita cium tangannya, orang yang selalu kita bersimpuh dihadapannya, kini sudah tiada, suaranya tidak bisa kita dengar lagi, tidak lagi dapat kita genggam tangannya, tidak lagi dapat kita meminta maaf kepadanya, karena  mereka telah dipanggil yang kuasa, mereka telah lebih dalu pulang ke kampung halaman  yang sesungguhnya.  Masih terbayang dalam ingatan kita, ketika kita masih kecil tatkala menyambut lebaran, ayah dan ibu memandikan kita, dipakaikannya baju baru, disisirkannya rambut kita, dikasihnya minyak wangi, lalu diciumnya kita, diajaknya kita sholat idul fitri bersama, sungguh   suasana idul fitri yang sangat menyenangkan buat kita. Namun kini semua hanya tinggal kenangan, karena mereka telah tiada. Hanya doa yang dapat kita panjatkan dihari nan fitri ini   semoga arwahnya tenang di kampung nan abadi. amin
Allahuakbar 3x Walillahilham
Kaum Musliman yang berbahagia.                                               Dalam suasana lebaran ini, sesuai dengan arti  lebaran bahwa;
Ø Lebaran artinya kita sudah siap melebarkan ruang hati kita untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Ø Lebaran artinya kita sanggup melebarkan jiwa kita untuk meminta maaf atas kesalahan kita kepada orang lain.
Ø Lebaran artinya kita sudah siap melebarkan rasa kasih  dan sayang kepada sesama manusia.
Ø Lebarang artinya kita mampu melebarkan sebagian rizki kita kepada orang-orang miskin.
Maka, Marilah kita jadikan  momentum hari kemenangan ini sebagai serana dan wahana untuk menjalin, memelihara dan mempererat tali silaturrahim, dengan saling berkunjung, memberi dan meminta maaf atas kesalahan kita masing-masing. Pedulilah kepada tetangga, orang miskin dan anak yatim, tetap makmurkan masjid, dan jauhila maksiat, tegakkan sholat, tunaikan zakat, laksanakan puasa, senyum sapalah kepada orang dan bersabarlah terhadap ujian, semoga Allah memberi taufik hidayah serta maghfirohnya kepada kita semua, amin ya rabbal alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
KHUTBAH KE 2
للهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصْيْلاً لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْوَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.  اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ  وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.      اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا :اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى .وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى       يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ .
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

 جَعَلَنَااللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلاَمِنِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِي عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَاَرْحَمَ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّحِمِيْنَ

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...