Oleh : Ust.Ridwan Jalil
DEWAN
HAKIM YANG ARIF LAGI BIJAK SANA…
Setiap
insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang
bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan atau bisa
dikatakan kehidupan yang sakinah, karena memang sifat dasar manusia adalah
senantiasa condong kepada hal-hal yang bisa menentramkan jiwa serta
membahagiakan anggota badannya, sehingga berbagai cara dan usaha ditempuh untuk
meraih kehidupan yang sakinah tersebut.
Hadirin
yang berbahagia,
sesungguhnya
sebuah kehidupan yang sakinah, yang dibangun diatas rasa cinta dan kasih
sayang, tentu sangat berarti dan bernilai dalam sebuah rumah tangga. Betapa
tidak, bagi seorang pria atau seorang wanita yang akan membangun sebuah rumah
tangga melalui tali pernikahan, pasti berharap dan bercita-cita bisa membentuk
sebuah rumah tangga yang sakinah, ataupun bagi yang telah menjalani kehidupan
berumah tangga senantiasa berupaya untuk meraih kehidupan yang sakinah
tersebut.
Lalu bagaimana cara membina keluarha sakinah mawaddah,
warohmah..????...untuk menjawab pertanyaan
ini, izin kami menyampaikan sebuah syarahan yang berjudul; Membina
Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah.
Sebagai landasan
marilah kita dengarkan kalam ilahi surah arrum ayat 21. Berikut ini;
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ
خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ
بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Hadirin yang berbahagia,
dari firman Allah surat Ar Rum ayat 21 ini, paling tidak ada Ada lima garis besar hikmah yang bisa diambil
Pertama, Allah ciptakan pasangan
hidup dari golongannya / jenisnya sendiri. Yang dimaksud pasangan dari golongan
sendiri adalah Allah ciptakan Ibu Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam di sebelah
kiri yang paling pendek. Oleh karena itu sudah menjadi sunatullah bahwa
pasangan hidup manusia harusnya laki-laki dan wanita dari golongan manusia,
bukan dengan hewan atau dengan golongan jin. Agar tercipta manfaat atau
kemaslahatan yang besar pada diri manusia.
Kedua, Agar merasa
tenteram (litaskunu ilaiha ) dalam bahtera
rumah tangga.
Kata Sakinah dalam ayat ini adalah perasaan nyaman, damai, hening, cenderung, tentram atau tenang kepada yang dicintainya.
Ketiga, agar tercipta mawaddah [ Kebersamaan ]
Secara bahasa mawaddah adalah cinta kasih, persahabatan,
keinginan untuk bersama.
Keempat , agar tercipta rahmah [kasih sayang ]
Rahmah adalah kasih sayang dan kelembutan, timbul terutama karena
ada ikatan. Seperti cinta antar orang yang bertalian darah, cinta orang tua
terhadap anaknya, atau sebaliknya.
Kelima, agar kita berfikir [tafakkur]
Seruan terhadap kehidupan berpasang-pasangan ini sebenarnya
mengandung ajakan dari al l Khaliq untuk berfikir akan kebesaranNya . Sehingga
titik tekan bahasan bukan sekedar tujuan pernikahan dalam rangka
melangsungkan keturunan dan terciptanya keluarga sakinah mawaddah dan rahmah
saja, tetapi agar lebih dari itu, agar manusia bisa
mensyukuri nikmat Allah dan mengagungkan kebesaran Nya. Lebih dari
itu hendaknya pasangan suami-istri memahami bagaimana adab
suami-istri dalam Islam , sehingga cita-cita keluarga sakinah mawaddah wa rahmah
akan tetap terja.
Hadirin yg berbahagia
Sesungguhnya hakekat Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah.adalah terletak pada realisasi/penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga yang bertujuan mencari ridho Allah subhanahu wata’ala. Karena memang hakekat ketenangan jiwa (sakinah) itu adalah ketenangan yang terbimbing dengan agama dan datang dari sisi Allah swt,
Hadirin yg berbahagia
Salah satu di antara kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan
materi ialah kebahagiaan hidup dalam keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.
Sehingga ada ungkapan seorang penasehat perkawinan : "Andaikan di dunia
ada surga, surga itu ialah perkawinan yang bahagia. Andaikan di dunia ada
neraka, neraka itu adalah perkawinan yang gagal".
karena begitu pentingnya membina keluarga sakina mawaddah warahmah, maka bagaimana cara dan apa kiat-kiatnya; untuk itu dengarkanlah suarah al fath ayat 4 berikut ini;
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي
قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ
جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan
ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping
keimanan mereka (yang telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan
bumi[1394] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Dalam ayat ini ada tiga poin penting ;
1.
Allah
akan menurunkan ketenangan kedalam hati mereka
2.
Allah
akan meneguhkan iman dan keyakinan mereka
3.
Allah
yang memiliki tentara langit dan bumi, maha mengetahui dan maha bijaksana
terhadap hamba hambaNya.
Artinya; bahwa Untuk menjadi keluarga sakinah
mawaddah, warahmah, maka kita harus melandasinya dengan agama yang kokoh, sebab
berdasar ayat tadi bahwa ketengan cinta kasih itu adalah milik Allah,,maka kita
harus minta pertolongan Allah, oleh karena itu, Ada beberapa kiat atau cara membina keluarga sakinah
mawadah warahmah diantaranya :
1
Rumah Tangga Dibangun Dan Didirikan Berlandaskan Al-Qur'an Dan
Sunnah Nabi. Asas serta niat awal ketika merintis sebuah keluarga dalam bentuk
pernikahan yang syah baik dalam agama maupun sah di dalam aturan negara dalam
rangka pembentukan sebuah keluarga sakinah ialah rumah tangga yang dibina atas
landasan taqwa, berpandukan Al-Quran dan Sunnah dan bukannya atas dasar cinta
semata-mata.
2
Membentuk Rumah Tangga Untuk Menciptakan Kasih Sayang (Mawaddah
Warahmah). Dua hal ini merupakan pilar penting yang diperlukan karena sifat
kasih sayang yang wujud dalam sebuah rumah tangga dapat melahirkan sebuah
masyarakat yang bahagia, saling menghormati, saling mempercayai dan saling
tolong-menolong dalam kebaikan. Tanpa kasih sayang, sebuah perkawinan akan
hancur, kebahagiaan hanya akan menjadi impian semua saja. Dan ini adalah
termasuk ciri kriteria keluarga bahagia sakinah mawaddah.
3
Bersyukur Telah Dikaruniai Pasangan Hidup .. Karena tidak sedikit
manusia yang sampai akhir hayatnya tidak mempunyai pasangan hidup.
4
Memilih Kriteria Suami atau Istri Yang Tepat.. Diantara kriteria
tersebut misalnya beragama islam dan shaleh maupun shalehah, berasal dari
keturunan dan keluarga yang kita percayai yang baik-baik.
Mempunyai akhlak mulia, sopan santun dan bertutur kata yang baik. Ini juga yang harus dilakukan dalam rangka untuk sebagai cara menciptakan keluarga sakinah mawaddah warahmah pertama kalinya.
Mempunyai akhlak mulia, sopan santun dan bertutur kata yang baik. Ini juga yang harus dilakukan dalam rangka untuk sebagai cara menciptakan keluarga sakinah mawaddah warahmah pertama kalinya.
5
Menjalankan Kewajiban dan Hak Sebagai Suami Dan Istri Dengan Baik Dalam
Islam telah banyak diajarkan bagaimana hak seorang istri, kewajiban
seorang istri. Apa saja yang menjadi bagian dari sebuah kewajiban seorang
suami, apa hak-hak suami dalam rumah tangga.
Bila lima hal ini dapat terlaksana insyaallah
akan terbina keluarga sakinah.
PANTUN;
Burung merpati burung dara,
Bermain tinggi di batu permata.
Hidup rukun sejahtera,
Bermain tinggi di batu permata.
Hidup rukun sejahtera,
Bila sama-sama saling mencinta
HADIRIN YG BERBAHAGIA.
Dari paparan tadi dpatlah diambil
kesimpulan
1
keluarga sakinah, mawaddah, warahmah adalah ; keluarga
yang selalu diberikan kedamaian hati, dilapisi dengan kasih sayang, dan
mendapat rahmat dari Allah SWT.
2
Untuk membina keluarga sakina mawaddah, warahmah adalah dengan cara
Dibangun Dan Didirikan Berlandaskan
petunjuk dari Al-Qur'an Dan Sunnah.
wassalam