Jumat, 25 Oktober 2019

ETIKA DAKWAH






ETIKA  DAKWAH
 Oleh : Dr.M.Ridwan Jalil, M.Pd.I

Ketentuan-ketentuan umum tentang dakwah adalah  sebagai berikut:
1.   Dakwah harus ditujukan untuk mengajak orang masuk ke dalam agama Islam, dan menegakkan amar makruf nahi ‘anil munkar. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. [QS Ali Imr n (3): 104]

2.   Dakwah harus dilengkapi dengan etika dakwah. Etika dakwah telah dijelaskan Allah Swt dalam QS AnNahl 16): 125, yakni: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. [QS An-Nahl (16): 125] Dakwah “bil hikmah” adalah dakwah dengan memberikan hujjah (argumentasi) yang kuat.  Dakwah “bil mau’i ah al-hasanah” adalah dakwah dengan cara memberi contoh dan pelajaran-pelajaran baik, sehingga memberi pengaruh kepada perilaku audiens. Dakwah “wa ja dilhum bil-lati hiya ah san” adalah berdiskusi dengan cara yang baik; yaitu dengan penjelasan dan argumentasi yang jelas dan kuat.

3.   Dakwah tidak boleh dibatasi hanya untuk memperbaiki individu-individu masyarakat saja. Tetapi, dakwah harus ditujukan untuk memperbaiki masyarakat dan negara. Untuk itu, seorang da’i tidak boleh hanya menyibukkan diri pada seruan-seruan yang bersifat individual dan nasehat-nasehat belaka. Akan tetapi, ia harus berjuang bersama-sama umat untuk memperbaiki keadaan masyarakat dan negaranya agar sejalan dengan ‘aqidah dan syariat Islam.

4.   Dakwah yang dilakukan secara berkelompok (berjama’ah) harus sejalan dengan manhaj dakwah Rasulullah Saw. Sebagaimana dalam urusan-urusan lainnya, seperti urusan jual beli, sewa menyewa, shalat, wudu, haji dan jihad maka dalam urusan dakwah berjamaah pun sudah barang tentu dicontohkan oleh Rasulullah. Rasulullah adalah sebaik-baik tauladan dalam berdakwah.


MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...