SEPULUH HADITS PALSU
SEPUTAR RAMADHAN YANG VIRAL
DI MASYARAKAT MENURUT
Prof.
Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA
1. Ramadhan
di Awali Rahmat
أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ
رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ.
“Permulaan bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya
maghfirah, dan penghujungnya adalah pembebasan dari neraka.”
2. Tidak
Makan Kecuali Lapar
Alkisah,
sejumlah tamu yang mendatangi Nabi Saw, mereka merasa kagum dengan kesehatan
Nabi Saw dan para sahabat. Mereka kemudian bertanya kepada Nabi, apa resepya
sehingga kondisi kesehatan Nabi dan para sahabat sangat prima. Nabi Saw,
menjawab:
نَحْنُ قَوْمٌ لَا نَأْكُلُ حَتَّى
نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لَا نَشْبَعُ
“Kami adalah orang-orang yang tidak makan sehingga kami lapar,
dan apabila kami makan, kami tidak sampai kenyang.”
3. Ramadhan
Setahun Penuh
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُماَ أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: لَوْ تَعْلَمُ أُمَّتِيْ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا أَنْ تَكُوْنَ
السُّنَّةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ.
“Dari Ibn ‘Abbas ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw,
bersabda: Seandainya umatku mengetahui pahala ibadah bulan Ramadhan, niscaya
mereka menginginkan agar satu tahun penuh menjadi Ramadhan.”
4. Surga
Berhias
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
الْجَنَّةَ لتُزَخْرَفُ لِرَمَضَانَ مِنْ رَأْسِ اْلحَوْلِ إِلَى الْحَوْلِ
الْمُقْبِلِ. فَإِذَا كَانَ أَوَّلُ شَهْرٍ مِنْ رَمَضَانَ هَبَّتْ رِيْحٌ مِنْ
تَحْتَ الْعَرْشِ فشَقَّقَتْ وَرَقُ الْجَنَّةِ عَنِ الْحُوْرِ الْعَيْنِ.
فَقُلْنَ يَا رَبِّ اْجعَلْ لَنَا مِنْ عِبَادَكَ أَزْوَاجًا تُقِرُّ أَعْيُنُهُمْ
بِنَا وُتِقرُّ أَعْيُنُنَا بِهِمْ.
“Dari Ibn ‘Umar, bahwa surga itu dihiasi untuk bulan Ramadhan
sejak awal tahun sampai tahun berikutnya. Apabila hari pertama Ramadhan datang,
angin di bawah Arsy berhembus, sehingga daun-daun surga bergerak-gerak mengenai
para bidadari. Mereka kemudian berkata, “Wahai Tuhan kami, jadikanlah dari
hamba-hambaMu sebagai suami kami di mana kami dapat menyejukkan pandangan mata
mereka dan mereka dapat menyejukkan pandangan mata kami.”
5. Tidurnya
Orang Berpuasa adalah Ibadah
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ
وَصَمْتُهُ تَسْبِيحٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ، وَذَنْبُهُ
مَغْفُورٌ.
“Tidurnya orang berpuasa adalah Ibadah, diamnya adalah tasbih,
amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.”
6. Ramadhan
Tergantung Zakat Fitrah
شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ
السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ وَلَا يُرْفَعُ إِلَى اللهِ إِلَّا بِزَكَاةِ اْلفِطْرِ.
“Ibadah bulan Ramadhan itu tergantung antara langit dan bumi,
dan tidak akan diangkat kepada Allah kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah.”
7.
Shalat Tarawih Delapan dan Dua Puluh Rakaat
Selama
ini, tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang kita kenal ada dua versi. Pertama,
shalat tarawih sebanyak dua puluh rakaat. Kedua, shalat tarawih
sebanyak delapan rakaat.
§
Shalat
Tarawih dua puluh Rakaat
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُما كَانَ النَّبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي
رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ.
Dari
Ibn ‘Abbas, katanya, “Nabi Saw shalat pada bulan Ramadhan dua puluh
rakaat dan witir.”
§ Shalat
Tarawih Delapan Rakaat
جَابِرُ بْنُ عَبْدِ الله، قَالَ:
جَاءَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ إِلَى رَسُولِ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم،
فَقَالَ: يَا رَسُولَ الله، إِنَّهُ كَانَ مِنِي اللَّيْلَةَ شَيْءٌ -يَعْنِي فِي
رَمَضَانَ- قَالَ: وَمَا ذَاكَ يَا أُبَيُّ؟ قَالَ: نِسْوَةٌ فِي دَارِي قُلْنَ:
إِنَّا لاَ نَقْرَأُ الْقُرْآنَ، فَنُصَلِّي بِصَلاَتِكَ، فَصَلَّيْتُ بِهِنَّ
ثَمَانَ رَكَعَاتٍ، ثُمَّ أَوْتَرْتُ قَالَ: فَكَانَ شِبْهُ الرِّضَى، وَلَمْ
يَقُلْ شَيْئًا.
“Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata, “Ubay bin Ka’ab datang
menghadap Nabi Saw lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tadi malam ada
sesuatu yang saya lakukan, maksudnya, pada bulan Ramadhan.” Nabi Saw
kemudian bertanya, “apakah itu, wahai Ubay?” Ubay
menjawab, “Orang-orang wanita di rumah saya mengatakan mereka tidak
dapat membaca al-Qur’an. Mereka meminta saya untuk mengi shalat mereka. maka
saya shalat bersama mereka delapan rakaat, kemudian saya shalat witir.” Jabir
kemudian berkata, “Maka hal itu merupakan ridha Nabi Saw, karena beliau
tidak berkata apa-apa.”
8. Bergembira
dengan Datangnya Bulan Ramadhan
مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ
حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ.
“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan
mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
9. Lima
Perbuatan Pembatal Puasa
خَمْسُ خِصَالٍ يُفَطِّرْنَ
الصَّائِمَ وَيَنْقُضُ الْوُضُوْءَ: اَلْكَذِبُ وَالْغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ
وَالنَّظْرُ بِشَهْوَةٍ وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ.
“Lima hal yang membatalkan orang berpuasa, dan membatalkan
wudhu. Berbohong, mengumpat, mengadu domba, melihat lawan jenis dengan syahwat,
dan sumpah palsu.”
10. Keutaman
Shalat Tarawih
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ
وَالَّسلَامُ عَنْ فَضَائِلِ الترَاوِيْح فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ: يُخْرَجُ
الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ فِيْ أَوَّلِ لَيْلَةٍ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.
فِيْ الْلَيْلَةِ الثَّانِيَةِ: يُغْفَرُ لَهُ وَلِأَبَوَيْهِ وَإِنْ كَانَا
مُؤْمِنَيْنِ. فِي الْلَيْلَةِ الثَّالِثَةِ: يُنَادِيْ مَلَكٌ مِنْ تَحْتَ
الْعَرْشِ اسْتَاتَنِي اْلعَمَلُ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ...
“Dari Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata: “Nabi Saw
pernah ditanya tentang keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan, Nabi
menjawab (bersabda): Malam pertama, dosa seorang mukmin dihapus, ia seperti
anak yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Malam kedua, dosanya diampuni,
begitu juga dosa kedua orang tuanya jika beriman. Malam ketiga, malaikat
berseru di bawah Arsy: beramallah, tentu Allah akan mengampuni dosamu yang
telah berlalu. Dan seterusnya…”
Dikutip
dari buku “Hadis-Hadis Bermasalah dan Hadis-Hadis Palsu Seputar Ramadhan” Karya
Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar