Selasa, 26 Mei 2020

KHUTBA AWAL SYAWAL






KHUTBAH JUM’AT PERTAMA
Di bulan  Syawal  1441.H
Dr.M.Ridwan Jalil,M.Pd.I

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه .قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ. وَلِتُكْمِلُوا ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH SHOLAT JUMAT YANG BERBAHAGIA
Ramadhan telah berlalu dan kitapun sudah merayakan hari raya idul fitri. Memang perayaan hari raya idul fitri kita pada tahun ini berbeda dari perayaan sebelunya, tahun-tahun yang lalu kita merayakan hari raya idul fitri dengan meriah sampai-sampai masjid tidak mampu menampung jamaah , namun lebarah tahun ini masjid agak sepih karena  masyarakat dianjurkan untuk sholat dirumah masing-masing.
Lagi-lagi kita harus  berbaik sangka atas himbauan itu, semoga  benar bahwa himbauann itu untuk memutus mata rantai covid 19, bukan untuk menjauhkan ummat dari rumah ibadahhnya (masjid), sebab banyak berita yang berkembang di MEDSOS, ada yang mengatakan, selama  ramadhan  PKI berhasil menjauhkan umat dari masjid, dengan dalih corona, tapi disisi lain pasar, mall bebas. Bahkan di tengah rakyat diisolasi tidak boleh keluar rumah, bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, banyak di antara masyarakat yang menjadi Du’afa  baru, susah makan tidak ada penghasilan, tidak sedikit pengusaha kecil/besar gulung tikar, PHK dimana-mana. Di tengah keprihatinan yang teramat parah,  malah ada yang melaksanakan acara konser nasional dan didukung oleh pemerintah. Bagaimana rakyat tidak cemburu dan terluka karnanya. Lagi-lagi umat Islam terpaksa  harus berbaik sangka.
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Setelah kita berpisah dengan Ramadhan tentu kita akan melihat orang-orang yang berhasil pada pendidikan Ramadhannya. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa Indikator(tanda) keberhasilan. Sedikitnya ada empat  indikator.
Indikator(tanda) pertama adalah meningkatnya keimanan kita kepada Allah. Perintah untuk melakukan puasa Ramadhan bukan Allah tujukan kepada semua manusia, tetapi hanya kepada orang-orang yang beriman. Hal ini dinyatakan secara tegas dalam QS Al Baqarah 183 yang artinya 
يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
‘Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan puasa kepadamu sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang  sebelummu agar kamu menjadi orang yangg bertaqwa’
Hanya orang-orang beriman sajalah yang akan memenuhi panggilan Allah tersebut dalam ayat di atas. Tidaklah akan berpuasa kecuali orang yang beriman. Orang yang berpuasa dengan ikhlas menunjukkan bahwa ada peningkatan iman di dalam hatinya. Kesigapan menjalankan perintah Allah seperti menjalankan perintah berpuasa hendaknya terus berlanjut setelah berakhirnya Ramadhan.
Indikator(tanda) kedua adalah meningkatnya ibadah. Dengan meningkatnya keimanan akan meningkatkan ibadah seseorang kepada Allah SWT. Hal ini sudah menjadi sunnatullah bahwa iman dan ibadah pada seseorang adalah berbanding lurus. Suasana Ramadhan secara langsung maupun tidak, akan merangsang seseorang untuk meningkatkan ibadahnya baik kuantitas maupun kualitasnya, baik ibadah yang wajib maupun sunnah.
Dapat dikatakan Ramadhan kita berhasil jika di bulan Syawal dan bulan-bulan lainya sholat fardhu kita dapat didirikan dengan baik, terpelihara (tepat waktu), berjamaah dan mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Disamping itu sholat nafilah (sunnah) kita juga semakin bertambah, terutama sholat lail atau tahajud yang selama Ramadhan telah dilatih dengan sholat taraweh dan bangun sahur. Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
Apabila kamu telah selesai, maka berdirilah.” (QS. Al-Insyirah: 7)
Maksud ayat ini artinya apabila kamu telah selesai beribadah, maka segeralah kamu bersiap-siap menuju ibadah berikutnya. Karena kehidupan manusia hendaknya tidak lepas dari ibadah dan ibadah. Apabila kita telah selesai shalat lima waktu misalnya, segera kita berdzikir kepada Allah. Setelah selesai berdzikir segera kita berpindah dari satu ibadah kepada ibadah berikutnya.  
Indikator(tanda) ketiga keberhasilan Ramadhan adalah semakin baiknya akhlaq kita. Akhlaq baik seseorang sangat ditentukan sampai sejauh mana ia mampu mengendalikan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia dan tercela. Puasa melatih seseorang untuk mampu menahan dan mengendalikan hawa nafsunya.  Seseorang dikatakan berhasil dengan Ramadhannya jika ia mampu mengendalikan dirinya di bulan-bulan lainnya.
Hawa nafsu yang terkendali akan tercermin dari sikap, perkataan dan perbuatan sehari-hari baik pada bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya. Sikapnya tenang, tawadhu, dan santun. Jauh dari arogan, pemarah, dan tergesa-gesa. Perkataanya lembut, jelas, dan tidak keluar dari lisannya kecuali perkataan yang baik dan benar. Perbuatannya selalu mencerminkan ketaatan pada Sang Khalik dengan menjalankan perintahNya dan meninggalkan laranganNya.
Indikator(tanda) keempat adalah meningkatnya jiwa kepedulian/ sosial kita kepada orang lain. Kebiasaan memberikan sesuatu kepada orang lain dalam bentuk ta’jil (makanan), zakat, infaq dan sedekah hendaknya terus berlanjut seusai Ramadhan. Jika hal demikian dapat dilakukan maka itu tandanya Ramadhan kita berhasil, sehingga prinsip sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain akan tertanam.
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Akhirnya marilah kita lanjutkan ibadah puasa kita dengan puasa 6 hari di bulan syawal ini, jangan kita sia-siakan kesempatan meraih pahala puasa syawal ini sebab ganjarannya tidak kalah menarik kata Rasul;,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).
Dengan puasa Ramadhan 30 hari ditambah puasa syawal 6 hari menjadi 36 hari. 1 hari puasa mendapat 10 kebaikan, 36 hari dikali 10 kebaik sama dengan 360 itulah hari dalam setahun, jadi puasa 36 hari sama dengan uasa setahun, kita tidak ingin melewatkannya begitu saja pasa ini, InsyaAllah kita akan berjuang untuk bisa menyelesaikannya. amin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِوَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِوَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.  فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُفَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى   يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...