KHUTBAH
JUMAT KE 4 RAMADHAN 2020
( Andaikan ini Ramadhan Terakhir)
Oleh : Dr.M.Ridwan Jalil, M.Pd.I
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ
السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ
الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ .أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ
وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا
بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ .يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH SHOLAT JUM’AT YANG BERBAHAGIA.
Setiap kita keluar rumah, banyak diantara kita yang yakin kalau
bisa 100% bakal pulang kerumah. Dia yakin kalau nanti malam dia akan makan
malam bersama keluarganya. Aku akan ketemu dengan keluargaku. Banyak orang yang
keluar di pagi hari, dengan harapan nanti sore aku ketemu lagi dengan
anak-anakku. Bahkan sebagian berfikir 10 tahun kedepan. Dia ingin membangun sebuah
rumah, dia ingin membangun sebuah villa, dia ingin memiliki ini dan itu yang
sudah dia gambarkan dalam khayalannya. Tapi ternyata, tidak semua yang
dikhayalkan itu terjadi.
Ramadhan tahun ini, tinggal menyisahkan beberapa hari lagi, dan
tidak ada yang tahu seorangpun diantara kita, apakah dia bisa menyelesaikannya
hingga akhir Ramadhan. Tidak ada yang tau, sudah banyak buktinya, orang-orang
yang dulu bersama kita, tahun ini sudah tidak lagi bersama kita. Orang-orang
itu telah pergi meninggalkan kita. Kita pun tidak tahu apakah ramdhan tahun
depan kita masih sehat atau sakit, masih ada atau tiada, maka itu. Rasulullah
SAW, mengatakan:
“« أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ
"Perbanyaklah kalian mengingat yang
menghancurkan, memutuskan segala nikmat.yaitu kematian" (HR Ibnu Majah & At Tirmidzi)
Pada hakikatnya kita saat ini sedang
melakukan perjalanan mengarungi hidup di dunia yang akan menuju akhirat kelak.
Seperti diriwayatkan di dalam Fathul Bari bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hidup ini
hanyalah selintas saja, seperti seorang yang berjalan kemudian berteduh di
bawah pohon rindang kemudian berjalan lagi”
Dan seyogyanya jika kita seorang
pengembara yang sedang melakukan perjalanan yang panjang, bekal apakah yang
kita bawa untuk kehidupan hari ini di dunia terlebih lagi hari esok di akhirat
kelak? Dan kalau kita tahu 5 hari lagi akan mati, kira-kira apa yang akan
kita perbuat? Apa yang akan kita lakukan? Kira-kira sebelum lebaran kita tahu
kita tidak bisa menyelesaikan Ramadhan hingga akhir. Maka jawabanya sudah pasti
kita akan banyak melakukan kebaikan sebagai bekal; Allah SWT
berfirman;
وَتَزَوَّدُوا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. (QS.Al Baqarah: 197)
Maasyirol
Muslimin Rahimakumullah,
Dalam buku Tasawuf
Modern karya Buya Hamka, ada kisah hikmah yang dapat dipetik terkait
pentingnya memuliakan dan tidak menyia-nyiakan bulan suci Ramadan.
Alkisah, pada suatu masa, Raja Iskandar
Zulkarnain beserta pasukannya hendak berangkat menaklukkan suatu daerah. Pagi
hari sebelum berangkat, Iskandar Zulkarnain berpesan kepada pasukannya, “Dalam
perjalanan, nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah apa pun yang
terinjak yang ada di sungai itu.”
Ketika malam gelap tiba dan pasukan
Iskandar Zulkarnain melintasi sungai, ada 3 golongan prajurit;
Golongan pertama
tidak mengambil apa pun yang terinjak di sungai karena yakin itu hanya
batu. Golongan kedua mengambil ala kadarnya yang terinjak di
sungai, sekadar mengikuti perintah raja. Sementara golongan ketiga
mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai sehingga tasnya penuh dan
rela kepayahan meneruskan perjalanan karena penuhnya bawaan.
Setelah melanjutkan
perjalanan dan tiba pagi hari, Iskandar Zulkarnain bertanya kepada pasukannya,
apa yang mereka dapatkan semalam? Ketika para prajurit memeriksa tasnya,
ternyata isinya intan berlian. Prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat
menyesalinya. Prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang
bercampur penyesalan. Sedangkan prajurit yang sungguh-sungguh mengambil
merasa sangat bahagia.
Maasyirol Muslimin
Rahimakumullah
Kisah di atas
mengandung pelajaran penting bagi kita yang saat ini mau mengakhiri bulan
Ramadan. Bulan suci yang di dalamnya banyak sekali keberkahan.
Tak jauh beda dengan para prajurit dalam
kisah di atas, kita pun memiliki 3 pilihan.
1. Melewati Ramadan tanpa mengambil
keberkahannya sedikit pun.
2. Melewati Ramadan dengan mengambil keberkahan
ala kadarnya. Atau
3. Melewati Ramadan dengan
bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya, yaitu dengan cara memperbanyak
ibadah dan amal kebaikan lainnya.
Semoga kita termasuk
golongan prajurit atau hamba Allah yang beroleh keberkahan Ramadan dan pada
akhirnya mampu meraih predikat takwa. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى
يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar