KHUTBAH JUMAT
MEMAKNAI TAHUN BARU ISLAM 1442 H
Oleh : Dr.M.Ridwan Jalil,M.Pd.I
اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ
بَعْدَهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ،
اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: بَلْ تُؤْثِرُونَ
الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
KAUM
MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA pernah mengungkapkan;
Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat."
Motivasi dari Saidina
Ali ini nampaknya masih relevan.
Jika ingin beruntung, jadilah orang yang hari
ini lebih baik daripada kemarin.
Inilah inti pesan ajaran Islam yang sesungguhnya, yaitu selalu
mendorong umatnya untuk maju. sebagaiman
firman Allah.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱتَّقُوا
ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. Al Hasyar: 18)
Jadi, setiap muslim harus introspeksi terus apa yang telah diperbuatnya untuk masa depannya. "Hari esok" dalam ayat ini mengandung makna: hari esok yang dekat yaitu dunia, dan hari esok yang jauh yaitu akhirat. Artinya, kaum muslimin harus menyiapkan diri agar sukses masa depannya baik di dunia maupun di akhirat.
Maka, jika ada orang muslim yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, ia termasuk orang yang merugi. Karena harusnya bisa lebih baik, sebagaimana diwasiatkan oleh Sayyidina Ali tadi. Jika sama saja berarti tidak ada kemajuan, statis dan sama saja dengan tidak ada pergerakan.
Apalagi hari ini lebih buruk daripada hari kemarin. Sayyidina Ali mengategorikannya sebagai orang yang terlaknat (mal'un). Mengapa demikian? Karena misalnya, jika ada orang muslim yang ibadahnya hari ini lebih buruk daripada kemarin, ia adalah orang yang terlaknat. Demikian pula jika pengetahuan dan ilmunya tidak bertambah malah berkurang. Atau, jika hari ini tidak lebih shaleh daripada hari kemarin. Atau, jika kebaikannya juga tidak lebih baik daripada hari kemarin. Karena dengan demikian ia tidak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Maka, pantaslah jika Sayyidina Ali menyifatinya sebagai terlaknat.
KAUM MUSLIMIN YG BERBAHAGIA.
Tahun baru dalam Islam harus di maknai dengan hal yg positif. misalnya pergantian tahun dari 1441 ke 1442 H adalah isyarat bagi kita bahwa dg bertambahnya tahun bertambah pula umur kita, dan berkurang pula jatah hidup kita.
Untuk itu setiap pergantian tahun kita hal harus yg kita lakukan adalah tigal hal. Pertama Muhasabah, Kedua Tapakkur Dan Ketiga Tausiyah . Apa gunanya kita melakukan muhasabah ini?, Agar kita bisa menyadari dan menghitung sendiri antara amal baik dan buruk yg sudah kita lakukan. Berkata ‘Umar bin Al Khotob:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا
وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْل أَنْ تُوزَنُوا ، وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ
الأَكْبَرِ ، يَوْمَ تُعْرَضُونَ لاَ تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَة
“Hendaklah
kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri
kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal”
lalu apa yg harus kita renungkan di tahun baru ini?
KAUM MUSLIMIN ROHIMAKUMULLAH
Kita sadari bahwa kita hidup adalah untuk mati. dan mati adalah syarat pertama menuju pintu akhirat. Dan akhirat adalah alam yg lebih kekal dan abadi kesanalah tujuan kita
بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا.وَالْآخِرَةُ
خَيْرٌ وَأَبْقَى
Tetapi kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan
duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
(QS.Al-A’lâ:16-17)
Dunia dan segala kenikmatannya ini akan pergi, akan sirna dan akan berakhir dengan cepat, berbeda dengan segala kenikmatan akhirat yang tidak pernah berakhir selama-lamanya..inila yg menajadi bahan renungan kita...kalau kita sudah tahu dunia ini sementara kenapa kita matia-matian mengejar dunia. dan melalaikan akhirat yg lebih kekal. akhirnya dengan perenungan inilah kita tersadar bahwa kita harus mempebanyak bekal untuk menghadap akhirat.
KAUM MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH
Terakhir sebagai hamba Allah yg lemah marilah kita hidup bedampingan secara wajar, tolong menolong, kasi sayang, jangan membuat kerusakan dan perpecahan. Fenomena saling menyalahkan, merasa yang paling benar, ujaran kebencian, permusuhan dan perpecahan serta SMS senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang ini merupakan penyakit yang harus segera kita dihilangkan ditahun batu ini. Firman Allah;
وَالعَصرِ.اِنَّ
الاِنسَانَ لَفِى خُسرٍ.اِلَّا الَّذِينَ
اٰمَنُوا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوا بِالحَقِّ وَتَوَاصَوا بِالصَّبر
Demi masa. Sesungguhya, manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati
kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-Ashr : 1-3).
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى
يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar