ا
َلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا
بِنِعْمَةِ اْلإِيْـمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ , أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ
وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا
بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ ;
َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا
وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH SHOLAT JUMAT YANG
BERBAHAGIA.
Beberapa hari ini
kita menyaksikan di televisi demo besar-besaran di depan kantor DPR RI Jakarta yang
di motori oleh MUI dan ORMAS-ORMAS besar Islam lannya, demo ini dilakukan setelah
dikeluarkannya maklumat oleh MUI pusat, yang menuntut agar Rancangan
Undang-Undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP), di batalkan dengan alasan
anatara lain;
1. Bahwa di dalam RUU HIP tersebut tidak dicantumkannya TAP MPRS Nomor
25/MPRS/1966.
2. Memeras Pancasila menjadi trisila, lalu
menjadi ekasila. Pemerasan itu merupakan upaya pengaburan dan penyimpangan
makna dari Pancasila, serta melumpuhkan
sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. MUI menghimbau umat Islam di Indonesia agar tetap
waspada. ”Selalu siap siaga terhadap penyebaran paham komunis.
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Menyikapi hal tersebut, kita sebagai
ummat Islam yang merupakan bagian dari elemen bangsa harus menjaga keutuhan bangsa
yang sudah diwariskan oleh para pahlwan kita, jangan membuat kerusakan, jangan
membuat perpecahan, sebab bangsa ini direbut dari penjajah dengan susah payah, dengan darah dan air mata, maka sepatutnya
lah kita menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa. Allah berfirman;
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan
berpegangteguhlah kalian pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah,
dan janganlah kamu bercerai berai (Q.S. Ali Imran
: 103).
وَأَطِيعُوا
اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ . وَاصْبِرُوا إِنَّ
اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ.
“Dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan
kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah
beserta orang-orang sabar.” (Q.S. Al-Anfal: 46)
Namun
apa yang di maklumatkan Majlis Ulama Indonesia tersebut, kita sebagai umat
Islam tidak boleh berdiam diri, tidak boleh berpangku tangan, kita harus sami’na wa atho’na. sebab Majlis Ulama adalah
wadah berkumpulnya para ulama yang ngerti dan faham tentang agama, tentu apa
yang mereka pikirkan, apa yang mereka diskusikan dan apa yang mereka fatwakan adalah untuk kepentingan dan kemaslahatan
umat. Mereka lebih faham kalau RUU HIP
tersebut akan mengancam Idiologi Pancasila dan lebih-lebih lagi akan mengancam
eksistensi keberagamaan di Indonesia.
Untuk
itu sebagai umat Islam dalam menyikapi situasi yang berkembang saat ini, mari
kita perhatikan berfirman
Allah berikut ini;
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran:
200).
Jika tentara harus siap
siaga di perbatasan, agar musuh dari luar maupun dari dalam tidak dapat
menyerang, demikian halnya para ulama kita yang bersiap siaga dari serangan
musuh agama baik dari dalam maupun dari luar yang hendak menyesatkan umat dari
agama yang hak, yang hendak menghancurkan idiologi ketuhanan di bumi indonesia,
yang telah sepakat dengan ketuhan yang
Maha Esa sebagai sila pertama dalam Pancasila.
Untuk itu sebagai rakyat
Indonesia yang berketuhanan dan sebagai umat Islam yang baik, wajib hukumnya membela dan mempertahan apa-apa yang
dimaklumatkan Majlis Ulama tersebut demi menjaga/memelihara keutuhan NKRI dan
Pancasila, dan demi kemeslahatan rakyat
dan umat beragama di bumi tercinta ini.
Akhirnya kita berdoa
semoga Allah SWT memberi yang terbaik
buat bangsa kita, yakni ;aman, damai, terhindar dari perpecahan, terhindar dari
makar musuh Agama. Dan segra bersih dari covid 19 .Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى
يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ