Jumat, 26 Juni 2020

KHUTBAH JUMAT RUU HIP





Rounded Rectangle: KHUTBAH JUMAT
RUU HIP ( HALUAN IDIOLOGI PANCASILA
DR.M.RIDWAN JALIL, M.Pd.I


ا
 KHUTBAH JUMAT 
RUU HIP
DR.M.RIDWAN JALIL, M.Pd.I


َلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْـمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ , أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ ; َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

KAUM MUSLIMIN JAMA’AH SHOLAT JUMAT YANG BERBAHAGIA.
Beberapa hari ini kita menyaksikan di televisi demo besar-besaran di depan kantor DPR RI Jakarta yang di motori oleh MUI dan ORMAS-ORMAS besar Islam lannya, demo ini dilakukan setelah dikeluarkannya maklumat oleh MUI pusat, yang menuntut agar Rancangan Undang-Undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP), di batalkan dengan alasan anatara lain;
1.   Bahwa di dalam RUU HIP tersebut  tidak dicantumkannya TAP MPRS Nomor 25/MPRS/1966.
2.   Memeras Pancasila menjadi trisila, lalu menjadi ekasila. Pemerasan itu merupakan upaya pengaburan dan penyimpangan makna dari Pancasila, serta  melumpuhkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
3.   MUI  menghimbau umat Islam di Indonesia agar tetap waspada. ”Selalu siap siaga terhadap penyebaran paham komunis.
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Menyikapi hal tersebut, kita sebagai ummat Islam yang merupakan bagian dari elemen bangsa harus menjaga keutuhan bangsa yang sudah diwariskan oleh para pahlwan kita, jangan membuat kerusakan, jangan membuat perpecahan, sebab bangsa ini direbut dari penjajah  dengan susah payah,  dengan darah dan air mata, maka sepatutnya lah  kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Allah berfirman;
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan berpegangteguhlah kalian pada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai  (Q.S. Ali Imran : 103).

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ . وَاصْبِرُوا  إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ.
“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.” (Q.S. Al-Anfal: 46)
Namun apa yang di maklumatkan Majlis Ulama Indonesia tersebut, kita sebagai umat Islam tidak boleh berdiam diri, tidak boleh berpangku tangan, kita  harus sami’na  wa atho’na. sebab Majlis Ulama adalah wadah berkumpulnya para ulama yang ngerti dan faham tentang agama, tentu apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka diskusikan dan apa yang mereka  fatwakan adalah untuk kepentingan dan kemaslahatan umat. Mereka lebih faham kalau  RUU HIP tersebut akan mengancam Idiologi Pancasila dan lebih-lebih lagi akan mengancam eksistensi keberagamaan di Indonesia.
Untuk itu sebagai umat Islam dalam menyikapi situasi yang berkembang saat ini, mari kita perhatikan berfirman Allah berikut ini;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200).
Jika tentara harus siap siaga di perbatasan, agar musuh dari luar maupun dari dalam tidak dapat menyerang, demikian halnya para ulama kita yang bersiap siaga dari serangan musuh agama baik dari dalam maupun dari luar yang hendak menyesatkan umat dari agama yang hak, yang hendak menghancurkan idiologi ketuhanan di bumi indonesia, yang telah sepakat  dengan ketuhan yang Maha Esa sebagai sila pertama dalam Pancasila.
Untuk itu sebagai rakyat Indonesia yang berketuhanan dan sebagai umat Islam  yang baik, wajib hukumnya  membela dan mempertahan apa-apa yang dimaklumatkan Majlis Ulama tersebut demi menjaga/memelihara keutuhan NKRI dan Pancasila, dan demi  kemeslahatan rakyat dan umat beragama di bumi tercinta ini.
Akhirnya kita berdoa semoga  Allah SWT memberi yang terbaik buat bangsa kita, yakni ;aman, damai, terhindar dari perpecahan, terhindar dari makar musuh Agama. Dan segra bersih dari covid 19 .Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.



Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُفَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى   يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ







Selasa, 16 Juni 2020

PENYAKIT HATI


















KHUTBAH  JUMAT
OBAT PENYAKIT  HATI
Oleh : Dr.M.Ridwan Jalil, M.Pd.I

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ .أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ. ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH SHOLAT  JUM’AT
YANG DIRAHMATI ALLAH

Dalam hidup ini kita melihat, ada orang manakala terkena penyakit jasmani seperti (Demam, batuk, filek) cepat-cepat ia  cari obatnya, tapi bila rohaninya (hatinya) yang sakit, Dia  tenang-tenang saja, tidak ada  keinginan untuk mencari obat untuk menyembuhkannya, padahal penyakit yang ada di dalam hati inilah biang penyakit rohani. Penyakit hati inilah yang menjadi sumber segala penyakit dan sumber segala macam dosa, yang jika dibiyarkan akan merusak semua rangkaian kehidupan manusia. Berikut  tiga penyakit hati yang menjadi pokok pangkal dari perbuatan dosa:
Pertama adalah kesombongan . Sifat inilah yang dimiliki oleh Iblis sehingga dia menyimpang ke jalan kesesatan. Kedua adalah tamak. Sifat inilah yang membuat Adam keluar dari surga. Ketiga adalah dengki. Sifat inilah yang membuat salah satu anak Adam membunuh saudaranya.
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Untuk mengatasi dan mengobati penyakit hati tersebut, ada resep jitu dari Malik bin Dinar. Beliau adalah murid Hasan al-Bashri yang hidup dimasa tabi’in. meninggal di Bashrah pada tahun 131 H. dikenal sebagai salah seorang tokoh sufi mistik. Beliau  mengatakan;
اِحْبِسْ ثَلَاثًا بِثَلَاثٍ حَتَّى تَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ :
“Cegahlah  tiga perkara dengan tiga perkara lainnya sehingga engkau benar-benar termasuk orang yang  beriman;

1)  .الْكِبْرُ بِالتَّوَاضُعِ  (Hilangkan sifat Takabbur dengan sifat Tawadu’).      
2)  . وَالْحِرْصَ بِالْقَنَاعَة(Hilangkan sifat Rakus dengan sifat  Qona’ah)     
3)  . وَالْحَسَدَ بِالنَّصِيْحَةِ(Hilangkan sifat Hasad dengan          mendengar Nasehat)     

Takabur, sepanjang sejarah, telah banyak menjatuhkan makhluk Tuhan. Iblis, menurut sebagian riwayat, semula rajin beribadat sehingga mempunyai kedudukan yang begitu dekat dengan para malaikat (bahkan dengan Tuhan). Ia jatuh akibat takabur. Takabur adalah induk segala dosa, sebab dari situlah lahir segala macam akhlak yang buruk.
Resep mujarab agar kita terhindar dari penyakit sombong dengan cara mengingat  kelemahan kita, bahwa kita terlahir dari saripati yang lemah dari air yang hina, maka  kita tidak boleh takabur atau sombong.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS.Luqman:18)

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA.                                                            
Orang bijak berkata: tiga perkara siapa yang berada di dalamnya, maka sempurnalah akalnya: orang yang mengenal siapa dirinya, menjaga lidahnya, dan puas terhadap apa yang dianugerahkan Allah SWT.
Tamak itu dapat menghinakan derajat seorang pemimpin dan qana’ah bisa meninggikan derajat seorang yang miskin. Sifat qana’ah menjadikan seseorang merasa puas dan menerima hasil usaha yang dia dapatkan sekecil apapun adanya. Sifat qana’ah dapat menenteramkan jiwa.
Alkisah, seekor anjing yang sering mendatangi kediaman ular di dekat tersimpannya harta karun. Setiap kali datang, ular selalu memberi anjing sekeping emas. Timbullah ketamakan dalam diri anjing. Dia berusaha membunuh ular untuk menguasai seluruh harta karun yang ada. Diayunkanlah kapak oleh anjing untuk membunuh ular. Sialnya, kapak hanya mengenai ekor ular, saat ular melompat dan berbalik mematuk anjing. Akhirnya, matilah si anjing yang serakah lagi tamak tersebut. 
KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Hasad (dengki) adalah sikap batin yang tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut. Rasulullah Saw dalam sabdanya, “Jauhilah oleh kamu sekalian sikap hasad (dengki), karena sesungguhnya sikap hasad itu memakan (menghabiskan) kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan (menghabiskan) kayu bakar“. (HR. Abu Daud).
Ringkasnya, hasad adalah akhlak yang tercela, meskipun demikian sangat disayangkan hasad ini banyak ditemukan di antara para ulama dan dai serta di antara para pedagang. Orang yang punya profesi yang sama itu umumnya saling dengki. Akhirnya, semoga Allah menjaga kita dari penyakit-penyakit yang membahayakan kita lahir dan batin ini. Amin.
 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُفَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى   يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ



Rabu, 10 Juni 2020

KHUTBAH JUMAT KISAH IBRAHIM BIN ADHAM







 


 KHUTBAH  JUMAT
KISAH IBRAHIM BIN ADHAM (100-165 H)
Oleh : Dr.M.Ridwan Jalil, S.Ag, M.Pd.I



اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْـمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ , أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ ;وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

KAUM MUSLIMIN JAMA’AH SHOLAT  JUM’AT YANG BERBAHAGIA.
Seorang santri di pondok pesantren Jambi bertanya dengan lugu kepada gurunya,”Guru kenapa  doa kita belum dikabulkan Allah, padahal kita  berdoa sejak dari bulan Rajab, Sya’ban, Ramadhan dan Syawal tidak hentinya  berdoa agar Covid 19 ini di hilangkan oleh Allah, bahkan tuan-tuan guru, kiyai ustaz, ulama dan umaro’ se dunia berdo’a agar wabah ini segra sirna dari muka bumi ini, kasihan jama’ah haji tidak jadi berangkat haji tahun ini. Bagaimana pendapat guru?”..lalu sang Guru menjawab sesuai kadar kemampuan santrinya.” “Bagaimana mungkin doa  mau dikabulkan Tuhan sebab manusia zaman kini terlalu banyak doa”.

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHGIA
Terkait percakapn antara santri dan gurunya  di atas, izinkan kami  menceritakan sebuah kisah  menarik dalam upaya menjawab lebih dalam persoalan yang ditanyakan oleh santri di atas. Tokoh dari kisah ini adalah Ibrahim bin Adham antara tahun(100-165 H) ia dilahirkan di Balkh sekarang Afghanistan. Memiliki nama lengkap Hazrat Sultan Ibrahim bin Adham bin Mansur al-Balkhi al-Ijili Abu Ishaq, pada mulanya ia seorang raja yang memiliki kerajaan besar. Meski sebagai raja, ia lebih memilih hidup zuhud dengan berkelana ke berbagai daerah daripada mengurusi kerajaan.
Al-kisah diceritakan pada suatu ketika selepas menunaikan ibadah haji, Ibrahim ingin melanjutkan perjalanannya ke Masjid al-Aqsha. Ketika di sebuah perjalanan ke Yerussalem, ia mampir ke pasar dekat Masjidil Haram untuk membeli kurma di pedagang tua yang nantinya dipakai bekal di perjalanan. Kurma yang selesai ditimbang lalu dimasukkan di keranjang Ibrahim. Setelah dirasa semua kurma sudah masuk di keranjang, Ibrahim melihat satu kurma tercecer persis di bawah timbangan. Ia mengira satu biji itu bagian dari kurma yang ia beli. Segera ia pungut dan memakannya. Setelah melahap ia berangkat menuju Masjid al Aqsha.
Selang empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham tiba di Masjid Al Aqsha. Ia memilih ruangan di bawah Kubah Sakhra sebagai tempat favorit beribadah. Ia salat, mendaras Alquran, bermunajat dengan khusyuk. Di sela-sela ketika ia beribadah, telinganya menangkap suara dua malaikat bercakap tentang dirinya. “Itu dia Ibrahim bin Adham, seorang ahli ibadah, zuhud, dan wara yang doanya selalu dikabulkan oleh Allah Swt,” ujar satu malaikat. “Tetapi sekarang tidak. Doanya tertolak. Sebab empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma di meja seorang pedagang tua yang bukan haknya,” jawab malaikat yang lain.
Mendengar bisikan itu, seketika Ibrahim terkejut dan terhenyak. Ia teringat empat bulan yang lalu sebelum berangkat menuju Yerussalem, ia mampir membeli sekilo kurma di pasar dekat Masjidil Haram. Merasa ada yang janggal di hati dan pikirannya, ia bangkit mengemasi barang-barangnya dan pergi kembali ke Mekah untuk mencari pedagang kurma dan meminta keikhlasan sebutir kurma.
Ditempuhlah jalan dari Masdidil Aqsa ke Makkah  selama 4 bulan. Ketika tiba di sekitar Masjidil Haram, ia segera menuju ke tempat ia membeli kurma beberapa waktu yang lalu.  Tetapi, yang didapati bukan lelaki tua yang melayaninya, yang ia dapati hanyalah seorang pemuda. Ibrahim Bin Adham  bertanya pada lelaki tersebut, “Wahai pemuda, 4 bulan lalu aku membeli kurma pada seorang lelaki tua, tetapi kali ini aku tidak menemukan,  dimana dia sekarang?”. Pemuda tersebut menjawab, “Ia sudah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.” Innallllahi wainna ilaihi rojiun. “Lalu kepada siapa harus meminta penghalalan sebiji kurma yang aku makan? ”. Kemudian  Ibrahim Bin Adham menceritakan kronologinya,  bagaimana ia bisa memakan kurma tanpa izin.
Setelah selesai bercerita pemuda tersebut menjawab, “Wahai bapak, aku adalah pewaris  lelaki  tua yang dulu bapak membeli kurma kepadanya, Insaallah  aku menghalalkannya. Tetapi aku tidak tahu atas 11 saudaraku yang lain, apakah mereka juga menghalalkan?, aku tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka memiliki hak sebagai ahli waris. Kemudian Ibrahim meminta kepada lelaki tersebut.  “Tolong berikan alamat mereka, aku akan mendatangi satu persatu dari mereka untuk memintakan kehalalannya”. Kemudian lelaki tersebut memberikan alamat saudaranya- saudaranya. Dan setelah mendapat alamat saudara-saudara lelaki tersebut. Ibrahim bin Adham mendatangi satu persatu alamat saudara lelaki tersebut untuk meminta kehalalan.
Alhamdulillah semua ahli warisnya memberikan kehalalan tersebut. Setelah mendapatkan kehalalan Ibrahim bin Adham kembali menempuh empat bulan perjalanan ke Masjid Al-Aqsha. Sesampainya di sana, seperti biasa, ia memilih Kubah Sakhra sebagai tempat beribadah. Ia kembali bertakarub kepada Allah, dengan ritual salat, zikir, dan munajat. Tidak menunggu lama, di sela-sela ia berdoa, tiba-tiba Ibrahim mendengar dua malaikat yang dulu sedang berdebat. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain”, kata malaikat. “Oh tidak, sekarang doanya sudah kembali makbul. Ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas,” terang malaikat yang satunya lagi.

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA.
Dari kisah di atas dapat diambil beberapa pelajaran dan hikmah dalam upaya menjawab persoalan kenapa doa kita belum diijabah oleh Allah SWT;
1.  Benar kata Tuan guru di atas, karena kita terlalu banyak dosa. Bayangkan Ibrahim bin Adham hanya memakan 1 butir kurma yang bukan miliknya, itulah kata malaikat yang menyebabkan doanya tidak dikabulkan Allah. Bagaimana dengan kita, masyarakat kita, pemimpin-pemimpin kita di negri ini yang kita lihat dan kita dengar beritanya di TV, korupsi tak pernah henti, tidak peduli tetangga kanan dan kiri, kerjanya sibuk memperkaya diri, dimintai zakat sukanya mencaci maki, begitu nyumbang minta dipuji dan disiarkan diTV.
2.  Ibrahim bin Adham seorang raja yang rendah hati, dengan ikhlas dia bolak balik mekah-palestina  4 bulan perjalanan hanya untuk minta halal atas 1 butir kurma yang ia makan, bayangkan dengan kondisi sekarang ada orang yang berton-ton beras yang digelapkan, puluhan juta bahkan meliaran yg dikorupsi, tenang-tenang saja, tidak ada niatan untuk tobat, minta maaf dan minta halal, bahkan bangga dan tersenyum indah saat digiring kedalam penjarah, Nauzubillah…yang seperti ini terlalu banyak dinegri ini, bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa kita.

Kata Rasululah ada tiga macam doa yang tidak dikabulkan Allah: 
ﻳُﺴﺘﺠﺎﺏُ ﻷﺣﺪِﻛُﻢ ﻣَﺎ ﻟَﻢ ﻳَﺪْﻉُ ﺑِﺈﺛﻢٍ ﺃَﻭ ﻗَﻄﻴﻌﺔُ ﺭَﺣﻢٍ، ﺃَﻭ ﻳَﺴﺘﻌﺠِﻞْ ﻓﻴﻘﻮﻝُ: ﺩَﻋﻮﺕُ ﻓَﻼ ﺃَﺭﻯ ﻳُﺴﺘَﺠﻴﺐُ ﻟِﻲ، ﻓَﻴﺪﻉُ اﻟﺪُّﻋَﺎء   
"Doa kalian akan dikabulkan selama tidak berdoa (1) dengan dosa (2) memutus kekerabatan (3) tergesa-gesa. Dia akan berkata "Aku sudah berdoa tapi tidak dikabulkan" akhirnya dia meninggalkan doa." (HR Bukhari) 

Ibnu Athaillah dalam kitabnya  Al Hikam  memberi nasehat: 
لا يَكُنْ تأَخُّرُ أَمَدِ العَطاءِ مَعَ الإلْحاحِ في الدُّعاءِ مُوْجِباً لِيأْسِكَ. فَهُوَ ضَمِنَ لَكَ الإِجابةَ فيما يَخْتارُهُ لَكَ لا فيما تَخْتارُهُ لِنَفْسِكَ. وَفي الوَقْتِ الَّذي يُريدُ لا فِي الوَقْتِ الَّذي تُرْيدُ.
Ditundanya pemberian dari Allah sementara engkau telah menggebu-gebu dalam berdoa, jangan menjadikanmu berputus asa. Allah menjamin mengabulkan doa untukmu sesuai pilihanNya, bukan pilihanmu. Di waktu yang Dia kehendaki, bukan di waktu yang kau kehendaki.” 

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA.
Dari paparan di atas sadarlah kita bahwa doa yang sudah kita pohonkan kepada yang kuasa terkait masih mewabahnya covid 19 ini, belum terkabul bisa jadi faktor penyebabnya adalah dosa yang sudah terlalu banyak, maka itu segra bertobat, carilah rizki yang halal  dan jauhi rizki yang haram; Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.” (QS Al Baqarah: 172).
Kemudian banyak ditengah masyarakat kita yang sudah berkali-kali lebaran masih belum berteguran, sengaja memutuskan silaturrahim, maka segralah berteguran sambung tali silaturrahim, buatlah acara Halal bi halal yang sesuai dengan kondisi terkini. Semoga dengan solusi ini Allah mengabulkan segala doa kita semua sehingga virus ini segra menghilang Amin.

 بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِوَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِوَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.  فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم



Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُفَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى   يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ










MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...