Rabu, 15 Juli 2020

MOTIVASI BERKURBAN









KHUTBAH JUM’AT AKHIR ZULKAIDAH
MOTIVASI BERKURBAN
Dr.M.Ridwan Jalil, M.Pd.I
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ ;يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

KAUM MUSLIMIN JAMAAH SHOLAT JUMAT YANG BERBAHAGIA

    Hari ini kita sudah di akhir bulan zulkaidah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan zulhijjah dimana kita akan  merayakan hari Idul Adha. salah satu amalan yang utama dan amat disukai oleh Allah di hari raya Idul Adha nanti adalah Ibadah Kurban, untuk itu pada kesempatan khutbah ini kami menyampaikan motivasi 
kurban.
Dulu di zaman jahiliah, zaman kegelapan sebelum datang Nabi Muhammad membawa syariat Islam yang indah ini, orang-orang kafir Quraisy memiliki kebiasaan menyembelih hewan kurban, lalu melumuri Ka’bah dengan darah hewan kurban tersebut, lalu membiarkan dagingnya berada di sekitar Ka’bah dan di sekitar berhala-berhala atau patung-patung kecil yang ada di sekitarnya.   Tradisi seperti itu terus berlanjut hingga datang Nabi Muhammad diutus sebagai utusan Allah yang membawa Risalah Islam, lalu kemudian sebagian sahabat Radhiyallahuanhum berkata:  
 فَنَحْنُ أَحِقُّ أَنْ نَنْضَحَ  
“Kami lebih berhak untuk melakukan yang seperti itu (yakni melumuri Ka’bah dengan darah hewan kurban),”  
Tetapi Allah kemudian melarang hal tersebut dengan firmanNya:  
 لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ  
 “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya,” [QS Al-Hajj: 37]  

Allah tidak butuh terhadap daging dan darah hewan kurban kita, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah;
 إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ“  
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk (rupa) dan harta kalian, tetapi melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian,” [HR Muslim]  
Justru kitalah yang butuh dari hewan kurban kita itu pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana dalam firmanNya:
  لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ
“kalian memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian menyembelihnya,” [QS Al-Hajj: 36]  

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Ibadah qurban adalah ujian ketakwaan. Kurban  adalah ujian bagi kita umat Islam, siapa yang paling ikhlas dan paling sesuai dengan tuntunan Nabi dalam memenuhi perintah Allah:
   فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ .
“Maka dirikanlah salat, dan berkurbanlah,” [QS Al-Kautsar: 02]  
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
 “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, kurbanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,” [QS Al-An’am: 162]

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA 
Ibadah kurban juga merupakan ujian keimanan. Iman kita diuji, apakah kita percaya dengan janji Allah:
  وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِين 
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya,” [QS. Saba’: 39].  
Atau justru menahan diri dari mengorbankan harta kita yang sebenarnya berlebih karena belum mantap iman kita terhadap janji-janji Allah.   Nabi Ibrahim as saja, beliau diuji keimanannya dengan perintah dari Allah untuk menyembelih, atau mengorbankan satu-satunya harta yang sangat beliau cintai, yaitu putranya sendiri Ismail as. Maka wajar jika kemudian Allah menyebut Nabi Ibrahim Alaihissalam:
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ
“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata,” [QS Ash-Shaffat: 106].
 إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ.
“Sesungguhnya dia (Nabi Ibrahim) termasuk hamba-hamba Kami yang beriman,” [QS Ash-Shaffat: 111].

KAUM MUSLIMIN YANG BERBAHAGIA
Ibadah Kurban adalah bentuk syukur kita kepada Allah, dengan berbagi kepada sesama:  

 فَإِذَا وَجَبَت جُنُوبُهَا فَكُلُواْ مِنهَا وَأَطعِمُواْ ٱلقَانِعَ وَٱلمُعتَرَّۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرنَٰهَا لَكُم لَعَلَّكُم تَشكُرُونَ

“Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang tidak meminta jatah dan orang yang meminta jatah. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur,” (QS Al-Hajj: 36).

  أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  



Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُفَيَآ أَيـُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الدِّيْنِ الْقَوِيْمِ. . وَقَالَ تَعاَلَى : اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى   يآ اَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN

MAKNA LEBARAN DITINJAU DARI ASPEK  PENDIDIKAN Oleh. Dr.H.M.Ridwan Jalil.M.Pd.I Setelah berpuasa satu bulan lamanya, Berzakat fitrah menurut ...