A. Pengertian Hidup
Hidup adalah pertalian antara roh dan
badan serta hubungan interaksi antara
keduanya. Hidup juga dapat diartikan suatu sifat yang dengan sifat itu
sesuatu menjadi berpengetahuan dan memiliki kekuatan
(Rohiman, 1996:221). Jadi, hidup merupakan kenikmatan dari Allah, sebab
dengan adanya hidup, maka seseorang dapat merasakan kenikmatan dan tanpa kehidupan maka
tidak seorang pun dapat menikmati arti kehidupan di dunia serta merasakan
pembalasan baik dan buruk di akhirat nanti.
Allah menciptakan dunia ini sebagai
tempat kehidupan dan kematian, sedangkan alam akhirat dijadikan Allah sebagai
tempat pembalasan
yang kekal abadi. Allah telah menciptakan hamba-hamba-Nya di dunia ini untuk menyembah
hanya kepada-Nya serta menguji mereka, sehingga dengan demikian dapat diketahui
siapa di antara mereka yang beramal baik dan nanti akan diberi
balasan pahala, atau siapa yang durhaka di antara mereka yang nantinya mendapat siksa.
Kehidupan
di dunia menurut Islam adalah untuk menguji siapa di antara manusia yang
terbaik amalnya. Kehidupan dunia ini adalah ladang yang harus digarap dengan amal saleh.
Sebab kalau tidak, kehidupan ini akan berakhir dengan kesia-siaan, dan di
akhirat kita tidak akan memperoleh sesuatu apa pun kalau di dunia ini kita tidak -beramal yang baik. Namun amal yang baik saja tidak
cukup bagi Islam, sebab amal yang baik itu harus amal yang didasarkan
atas iman kepada Allah.
B. Makna dan Tujuan
Hidup
Allah menciptakan manusia dengan
tujuan yang mulia, dan samal sekali bukan untuk main-main sebagaimana
firman Allah dalam Ali 'Imran [3]: 191 dan QSSad [38]: 27). Pada dasarnya
tujuan hiduf manusia adalah memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat sementara kewajiban atau tugas hidup manusia menurut AI-Qur'ar adalah
mengabdi atau beribadah kepada Allah. Manusia diciptakat; Allah, tidak lain adalah agar mengabdikan dirinya
kepada-Nya. All berfirman dalam AI-Qur'an surah Az-Zariyat [51]Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk mengat kepada-Ku. (QS
Az-Zariyat [51 ]: 56)
Ayat di atas secara tegas
menolak pernyataan lain barn kehadiran manusia
di dunia bersifat kebetulan (ada dengan sendirir dan karenanya tidak memiliki
tujuan khusus). Begitu pula, ayat di atas menolak pandangan
bahwa manusia diciptakan
unt mengeksploitasi alam semesta
beserta isinya, sehingga merasa saja saat manusia berbuat
kerusakan di muka bumi..
Allah menghendaki agar kehidupan
manusia di dunia ini diarahkan untuk mengabdi kepada-Nya. Guna
mewujudkan kehendak-Nya itu Allah telah mengokohkan dalam diri
manusia kesediaan menyembah-Nya (QS AI-A'raf [7]: 172), yang secara
implisit kesanggupan manusia untuk tunduk
kepada-Nya. Dalam dimer manusia yang paling dalam (roh) tertanam
keyakinan bahwa All? pusat kehidupan.
Supaya dasar-dasar yang terbentuk
dalam diri manusia tersebut tetap terpelihara,
maka Allah memberikan bimbingan melalui teks ayat-ayat AI-Qur'an, bagaimana
dasar-dasar keimanan kepada Allah dalam diri manusia tersebut
diamankan atau diwujudkan dalam kehidupan aktual manusia.
Bimbingan Allah melalui kitab suci adalah cara yang
digunakan Allah agar manusia selalu dalam posisi mengembangkan sifat-sifat
asalnya dalam bentuk beribadah kepada-Nya.
C. Cara Mencapai
Tujuan Hidup
Tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan
(kebaikan) di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak (QS
AI-Baqarah [2]: 201). Untuk mencapai tujuan hidup tersebut, manusia harus
beribadah dengan mengikuti semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kebahagiaan di dunia adalah kehidupan yang
berkah atau diberkati (al-mubarak). Sedangkan kebahagiaan
di akhirat digambarkan dengan surga (al-jannah), suatu
kebahagiaan yang sebenarnya sulit
digambarkan dengan kata-kata. Meski demikian, AI-Qur'an (QS AI-Hajj
[22]: 14) menggambarkan surga sebagai "kebun indah yang mengalir di
dalamnya sungai-sungai".
Islam menekankan sebuah sistem kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. AI-Qur'an mengingatkan
kita untuk mencari kehidupan akhirat, tetapi jangan
melupakan bagian dunia (QS AI-Qasas [28]:
77).
Kita harus hidup sesuai dengan tuntunan agama, yaitu
"beribadah" kepada Allah. Oleh karena itu, dalam
Islam kriteria untuk menilai keutamaan atau
kemuliaan seseorang bukan terletak pada kekayaan dan bukan pula pada kekuasaan, tetapi Allah menilai
seseorang karena ketakwaannya. AI-Qur'an
menyatakan, "Sesungguhnyayangtermulia di
sisi Allah adalah yang paling bertakwa" (QS AI-Hujurat [49]:
13). Karena hanya dengan bertakwa, yang dipahami sebagai
rasa takut untuk melanggar perintah Allah dan rasa takut untuk melakukari larangan-larangan-Nya
manusia dapat diharapkan melaksanakanj ibadah dengan baik. Dengan demikian,
diharapkan manusia dapatj mencapai tujuan hidupnya dengan baik.
D. Kehidupan
Setelah Kematian
Roh
yang bersifat immaterial tidak hancur setelah kematian, tet akan
terus hidup dan menjalani kehidupannya melalui beberapa tahaf sebelum
akhirnya mendapatkan balasan sesuai dengan ami perbuatannya
ketika di dunia (masuk surga atau neraka)-
Dalam pandangan
Islam, "dunia" bukanlah satu-satunya alar sebab
menurut Islam, pertama kali kita berada di alam arwah (rohaW kemudian
masuk ke alam arham (rahim ibu), kemudian baru terlafi ke alam dunia.
Setelah kematian kita akan masuk ke alam barzal (kubur), untuk
kemudian dibangkitkan nanti pada hari kebangkitan at qiyamah.
Selanjutnya dikumpulkan di padang Makhsyar, lalu
dihisab atau dihitung dan pada akhirnya ditentukan nasib kita apakah masuk surga
atau neraka.
Alam
barzakh adalah alam perantara, yaitu antara dunia fisik dan dunia
rohani (spiritual). Sebagian orang menyamakan antara barzakh dengan alam
kubur. Namun secara spiritual, alam barzakh dapat juga merujuk pada
salah satu alam gaib yang terletak antara alam
dunia yang bersifat fisik dan alam yang bersifat spiritual (Mulj 2007: 42).
E. Hari Akhir
Hari akhir adalah berakhirnya alam kita
sekarang, di mana sa sesuatu yang ada di alam menjadi binasa dan mati kecuali
Dzatv Kemudian Allah membangkitkan manusia dari kematiannya (alam kubur) ke alam lain, yaitu alam akhirat untuk diperlihatkan (memper-tanggung jawabkan)
semua amal perbuatannya dan kemudian diadakan
perhitungan amal baik dan amal buruknya yang pada akhirnya diberikan
balasan sesuai dengan amalnya tersebut. Yaitu amal baik akan memperoleh kenikmatan atau surga, sedangkan amal
buruk akan
memperoleh siksaan atau neraka.
AI-Qur'an
menggunakan beberapa istilah untuk menyebutkan hari akhir, di antaranya adalah:
1 . al-Sa'ah (waktu), yaitu waktu
berakhirnya alam kita, sekaligus waktu dimulainya kehidupan di alam akhirat.
2. al-Akhirah (kehidupan yang akhir),
ialah suatu alam kehidupan setelah mati.
3. Yaum al-Qiyamah (hari kebangkitan),
ialah hari di mana manusia dibangkitkan dari alam kubur.
4. Yaum al-Ba 'as (hari kebangkitan),
yaitu suatu hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
5. Yaum
al-Hisab (hari perhitungan), yaitu hari di mana manusia diperhitungkan amal perbuatannya.
6. Yaum a/-Fasl(har\ keputusan atau
kepastian), yaitu hari di mana manusia menerima keputusan dari Allah, apakah
akan memperoleh nikmat atau siksa.
7. Yaum
ad-Din (hari pembalasan), yaitu hari di mana manusia memperoleh pembalasan
atas segala amal perbuatannya.
8. Yaum al-Khulud
(hari kekekalan), yaitu hari di mana manusia hidup dalam alam yang kekal.
BACALAH!!!!!!!!!!!!!!!!............
BalasHapus